Dialogue in The Classroom

Saya sangat ingin murid-murid saya bisa aktif di dalam kelas. Awalnya saya pernah mencoba memberikan artikel untuk dibahas. Belum berhasil.

Melemparkan topik diskusi dan meminta siswa mengungkapkan 'I agree
that...
', dan 'I disagree that...'. Masih gagal.

Akhirnya saya mendapatkan tips dari Pak Bagiono, seorang guru senior sekaligus pembina saya di Ikatan Guru Indonesia (IGI).

Kata Pak Bagiono, "Saya bisa berkomunikasi dengan bahasa Jerman, awalnya dengan enghafalkan sekitar 10 kalimat percakapan. Nanti kata-katanya tinggal diganti sedikit saja."

Pak Bagiono mengusulkan saya mencari contoh dialog yang sederhana dan kemudian dialog tersebut dibaca bersama-sama di dalam kelas. Siswa diminta menghafal dialognya, lalu maju.

Metode tersebut saya modifikasi, setelah membaca dialog bersama-sama, saya ajak murid saya membuat dialog baru, mereka saya pasangkan berdua-dua dan masing-masing pasangan harus membuat dialog sendiri, dan boleh dimodifikasi. Setelah itu, saya memberikan mereka waktu sekitar 10 menit untuk mempelajari dialog mereka kemudian mereka harus
maju ke depan, tanpa catatan.

Thankfully, it works! Mereka asik merancang dialog secara bebas, tetapi mereka juga memiliki struktur yang bisa menjadi pegangan
(contoh dialog). Saya memerhatikan kelas. Beberapa siswa terlihat banyak maunya, hehe kreatif maksudnya. Maunya dialognya begini dan begitu. "Ceritanya begini aja, eh egini juga," terdengar suara yang cukup heboh dalam kelas.

Beberapa siswa tampak lebih spontan dan tidak ingin terlalu kaku, dibawa santai. Dan ketika mereka maju, dialognya bervariasi. Mereka cukup berani. Dan lumyanlah!
Hello the next innovation! I'm coming!

Comments

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Belajar Tentang Keliling Bangun Datar Memecahkan Masalah

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)