Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)
“Apa saja yang dipelajari ketika belajar matematika (di sekolah)?” tanya seorang fasilitator pada suatu pelatihan guru.
Seorang menjawab, “Menghitung.”
“Belajar tentang bilangan dan bentuk-bentuk,” kata seorang guru yang lain.
“Belajar aljabar, kalkulus, dan sebagainya.”
Ketika mendengar kata ‘matematika’, beberapa guru tampaknya langsung ingat pada topik-topik matematika seperti bilangan dan geometri. Yang kadang terlupa adalah bahwa matematika juga sangat terkait dengan proses berpikir tertentu. Seseorang yang belajar matematika pada dasarnya juga belajar bernalar, memecahkan masalah, melakukan pemodelan, dan lain-lain.
Di dalam buku Principles and Standards for School Mathematics (NCTM, 2000), standar mengenai pengajaran matematika di sekolah dibagi menjadi dua: (1) standar konten dan (2) standar proses.
Standar konten menggambarkan konten-konten yang perlu diajarkan kepada siswa dari TK sampai SMA, yakni: bilangan dan operasinya, aljabar, geometri, pengukuran, analisis data dan probabilitas. Tabel di bawah ini menggambarkan rincian mengenai bagaimana konten-konten tersebut perlu diajarkan di sekolah.
Selain standar konten, NCTM (2000) juga merumuskan standar proses, yakni proses yang perlu ada ketika mempelajari konten matematika apapun. Ada lima standar proses yang dirumuskan, yakni: pemecahan masalah (problem solving), pembuktian dan penalaran matematis (reasoning and proof), komunikasi gagasan matematis (communication), koneksi (connection), dan representasi (representation). Tabel di bawah ini menggambarkan rincian mengenai bagaimana standar proses tersebut perlu diajarkan di sekolah.
Standar konten dan standar proses yang dikembangkan NCTM (2000) dapat menjadi acuan untuk merancang kurikulum, maupun kegiatan belajar matematika di kelas.
Comments