Posts

Showing posts from December, 2010

[KLIPING] Membaca Buku Bagus

Membaca Buku Bagus Pelajaran Membaca Buku Bagus diadakan setiap hari Sabtu. Pada pelajaran ini guru membacakan sebuah buku untuk anak. Cara membacakan harus dibuat menarik, seperti mendongeng, bukan dengan intonasi yang datar. Ketika pelajaran ini baru dimulai di SDKE MAngunan, Butet Kartaradjasa, salah seorang sahabat Romo Mangun membantu melatih guru untuk membacakan buku bagus. TAk jarang Romo Mangun dan Butet membacakan sendiri buku bagus untuk anak-anak. Cara ini lebih efektif karena anak lebih udah untuk memperhatikan isi buku yang bisa mempertajam kemampuan anak. Diharapkan dari Membaca Buku BAgus ini anak dapat: a. Memperluas cakrawala padangnya; b. BErani merantau, fisik maupun kejiwaan; c. Dinamis, kaya akal, mencari jalan-jala alternatif kehidupan; d. Bermental arif, penuh pehitungan; e. Bermain dan takwa dalam segala cobaan. Mata pelajaran Membaca Buku Bagus bersama dengan Kotak Pertanyaan dimaksudkan untuk memenuhi lima harapan tersebut. Dalam sistem pembelajaran terpadu,
A story teller I will be

Dana BOS dan Kewenangan Kementerian Pendidikan Nasional

Hari ini saya diwawancara di KBR68H mewakili Ikatan Guru Indonesia (IGI) terkait dana BOS. Selain saya, juga hadir orang tua siswa dari sebuah SD 12 Rawamangun dan seseorang dari Kementerian Pendidikan Nasional. Rasanya, sedikit dag dig dug . Isu mengenai BOS sebenarnya tidak terlalu saya dalami, tetapi saya cukup sering mendengar keluhan-keluhan terkat dana BOS dari teman-teman guru. Saya jadi semacam media penghantar. Saya menyampaikan kembali apa cerita-cerita mengenai masalah BOS yang dialami oleh teman-teman guru mupun kepala sekolah di lapangan. Saya mengutip pernyataan teman-teman di milis termasuk pernyataan yang disampaikan oleh seorang guru pagi ini : Sebetulnya pengalaman kami ketika diperiksa BPK bukanlah merupakan penyimpangan tetapi karena di peetunjuk penggunaan dana BOS tersebut tidak sangat rinci, dan sekolah menerjemahkannya berbeda-beda tergantung kebutuhan sekolah. Ketika diperiksa BPK atau auditor lainnya timbul temuan karena mereka memeriksa sesuai dengan apa yang

What's next?

Selama lebih dari 3 tahun saya sangat fokus menekuni satu isu. Saya sangat disiplin membaca berbagai referensi mengenai isu itu. Setidaknya dalam 1 hari saya berusaha membaca seputar topik itu. Saya memiliki buku khusus, isinya semua catatan akan isu tersebut baik dari buku, jurnal, media massa, dan sebagainya. Di dalamnya saya juga menyisakan satu bagian khusus untuk refleksi terkait isu. Saya sangat fokus sampai akhirnya saya berhasil merangkai semua pemikiran saya dengan kata-kata. Baik yang tersebar ntah di mana di tulisan-tulisan saya di internet maupun yang terdokumentasi dengan baik di dalam sebuah paper. Sekarang, saya rasanya harus kembali menemukan isu-isu yang mau saya pelajari dengan serius. Saya harus mulai tekun seperti sebelumnya, membaca sebanyak-banyaknya mengenai isu tersebut tanpa lupa memperluas wawasan di bidang-bidang lain. But what's next? What is the next issue I will be so passionate about? Still searching.

Tosca

Learnt about history On a trip that felt so cool Read Rose of Versailles as it was a history book Learnt that our brothers had the same name First pajama's party A bath with mickey Baked cupcakes Ring ring Jin jing Learned to be lady like Painted our faces as we were princesses of the world Thought we were glamorous, oh we always are Made necklaces out of old newspapers Painted old shoes as it was the newest trend Pretended to be like every cool girl we read about or saw in movies Talk talk talk Never stop Discussed books that made our imagination grow wild Dreamed about going to a place where people drank tea I grew up So did you Different laddies we have been So different worlds we lived in Are we strangers or are we not? Would I know how we would say hello? The tosca invitation on the table I missed it! My childhood friend My best childhood friend

Benarkah?

"Tampaknya kegiatan itu cukup menyentuh hatinya. Meskipun akhirnya dia kerja di mana" "Oh ya? Kenapa?" "Tugas akhirnya adalah merancang sebuag desain ruangan untuk relawan. Saya yakin itu dipengaruhi oleh kegiatan itu." "Benarkah?" tanyaku dengan hati yang mengharu biru, "Benarkah?"

Tiga Cara Menggunakan ICT dalam Pembelajaran

Dhitta Puti Sarasvati Ada tiga cara untuk menggunakan ICT di dalam pembelajaran. Pertama, menggunakan ICT sebagai semacam buku, kedua menggunakan ICT sebagai media untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang kita ciptakan, dan ketiga sebagai alat bantu untuk mengolah pengetahuan. Mungkin banyak diantara kita yang sering terbius oleh kehebatan ICT dalam menyediakan pengetahuan. Saya sendiri, misalnya sangat suka membrowsing internet karena saya bisa menemukan berbagai informasi dengan cepat. Ini yang saya sebut menggunakan ICT sebagai ’semacam buku’. Maksudnya adalah teknologi sebagai sarana yang menyajikan informasi dan kita tinggal menikmatinya. Kita hanya menjadi penyerap informasi yang telah disediakan oleh orang lain. Ini bisa dilakukan baik dengan membaca berbagai hal yang tersebar di internet seperti berita, artikel, dan sebagainya. Selain itu, menonton (misalnya Youtube) termasuk di dalam kategori ini. Memang banyak materi yang sifatnya edukatif yang bersebaran di internet. Tentu

Parasit Sosial??????

PENGETAHUAN HIV/AIDS DIINTEGRASIKAN KE SISTEM PEMBELAJARAN http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/pengetahuan-hivaids-diintegrasikan-ke-sistem-pembelajaran/ Jakarta, 01/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Sekolah adalah media palingmudah untuk menyampaikan sosialisasi pengetahuan tentang penyakitHIV/AIDS. Dengan adanya akses ke seluruh jenjang pendidikan, makakesempatan untuk menumbuhkan kesadaran tentang bahaya HIV/AIDSsemakin terbuka. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)Mohammad Nuh, usai membuka peringatan Hari AIDS Sedunia 2010 diKantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu(1/12). “Integrasikan pengetahuan tentang HIV/AIDS ke dalam sistempembelajaran. Tidak dalam mata pelajaran tersendiri, tetapidiintegrasikan dalam pelajaran Agama, Sejarah dan Biologi,” jelasMendiknas. Peringatan kali ini sekaligus meluncurkan buku 100 puisi karyasiswa bertema akses universal dan hak azazi manusia. Mendiknasmenjelaskan pengetahuan tentang HIV/AIDS ju

Cahaya

Image
Tanpa disadarinya, perempuan di depannya seketika merasa silau. Cahaya matahari memasuki matanya, "Aduh silau," katanya. Di dalam angkot berwarna hijau dia duduk disebelah seorang perempuan lain yang lebih tua usianya. Mungkin kakaknya, mungkin ibunya. Dia memegang-megang benda di tangannya. Sebuah CD yang baru dibeli. Sebuah game baru untuk dimainkan di rumah. Dipegang-pegangnya CD tersebut. Gambarnya dibalik, menghadap celana jeans birunya. "Silau," kata perempuan tersebut sambil menutup matanya. tersenyum, "Wah CD-nya memantulkan cahaya." "Mari kita tangkap cahayanya," sahutku. Kutepukkan tanganku, "Hap," kataku sambil bertepuk tangan, sambil berusaha menangkap cahaya. "Ketangkap cahayaya!" sahutku seakan-akan cahaya tersebut masuk diantara kedua belah tanganku. "Jangan, jangan," katanya tidak rela cahayanya ditangkap. Ia mulai sadar, cahayanya berasal dari CD-nya. Ia memain-mainkan CD-nya sehingga ada cahaya di