Posts

Showing posts from November, 2013

Mempelajari Bagaimana Siswa Kelas 5 BIS Belajar Inquiry dengan Mempelajari Rumah Mentari

Image
Kemarin saya mampir ke Bandung International School (BIS). Ceritanya,  siswa-siswa kelas 5 BIS sempat belajar mengenai Rumah Mentari, sebuah Rumah Belajar di mana saya merupakan salah seorang pendirinya. Hasil pemahaman anak-anak mengenai Rumah Mentari ditampilkan dalam bentuk poster. Poster ini dibuat berkelompok oleh siswa-siswa kelas 5 BIS. Kegiatan tersebut adalah bagian dari pelajaran Information Literacy (IL).   Kegiatan ini merupakan bagian untuk mengajarkan anak-anak mengenai proses  inquiry , bagian dari pembelajaran mereka menganai Information Literacy (IL). Di BIS, siswa-siswanya memang wajib belajar IL. Yang mengajar IL adalah pustakawan BIS, yang bernama Mbak Any.  Saya datang ke BIS untuk melihat karya-karya siswa kelas 5 tersebut. Saat saya datang, siswa kelas 5 sedang mengadakan ekskursi ke tempat lain, sehingga saya tidak bisa bertemu dengan para siswa. Namun, saya tetap bisa melihat-lihat poster tersebut.Mbak Any menemani saya melihat semua karya siswa yang mereka

Refleksi Setelah Menonton Film "Sokola Rimba": Mengingat Pertentangan Batin Para Pendidik

Image
Menonton film Sokola Rimba, mengingatkan saya pada  pengalaman pertama  ketika membaca buku Sokola Rimba: Pengalaman Belajar Bersama Orang Rimba karya Butet Manurung (waktu baru diterbitkan oleh Insist Press). Yang paling saya ingat dari buku itu, bukan kegiatan-kegiatan Butet mengajar di Rimba, tapi malah pertentangan-pertentangan batin yang dihadapi Butet ketika harus menghadapi berbagai pilihan-pilihan yang kompleks. Awalnya Butet mengajar anak-anak Rimba karena bekerja pada sebuah LSM Lingkungan. Meskipun LSM itu menghanarkan Butet untuk mengenal anak-anak Rimba, ternyata ada perbedaan visi antara Butet dengan LSM tersebut. Butet ingin mengajar anak-anak Rimba sampai ke bagian hilir. LSM tersebut hanya menginginkan Butet mengajar sampai daerah hulu. Butet ingin anak-anak Rimba bisa belajar baca tulis agar mereka tidak mudah diperalat oleh orang luar (yang menganggap diri lebih modern). Pendidikan yang dijalankan di hulu selama ini masih belum cukup untuk melindungi orang R

Perjalanan Ke Surabaya Yang Menakjubkan (Bagian 3) : Sharing di KNGB tentang "Ketika Guru Mengaku Tak Lebih Tahu"

Image
Tulisan ini adalah lanjutan dari posting "Perjalanan ke Surabaya yang Menakjubkan (Bagian 2) : Sharing di KNGB tentang "Setiap Siswa Punya Cerita" Saya melanjutkan presentasi saya di KNGB 2013 dengan menceritakan sebuah pengalaman menarik ketika saya menjadi asisten trainer -nya Ibu Aulia Wijiasih untuk pelatihan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kuala Kapuas, bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kalimantan Tengah. Salah satu sesi, kami membahas tentang berbagai kegiatan ekonomi yang ada di dalam hutan. Peserta diminta membuat daftar berbagai kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang terjadi di dalam hutan. Salah satu kelompok mendiskusikan tentang produksi kapal. Kurang lebih begini diskusinya (saya agak lupa detilnya).  "Kapal dibuat di dalam hutan," kata seorang peserta, "Jadi salah satu kegiatan produksi yang terjadi di dalam hutan adalah pembuatan kapal." Saya ikut mendengarkan diskusi tersebut lalu mencoba menanggap

Ketika Bapak Memilih untuk Tidak Marah

Kayaknya kedua orang tua saya jantungan sekali saat saya dan adik saya (yang  usianya hanya satu tahun lebih muda dari saya) menginjak SMP dan SMA. Kami berdua, sekolahnya gak ada yang benar. Ketika SMP, nilai rapor kami dipenuhi angka-angka berwarna merah, jumlahnya bisa 4 sampai 5 angka merah. Nilainya 5 atau 4. Di rapor! Kalau sampai caturwulan  (waktu itu belum sistem semester) terakhir, nilai kami masih begitu, dipastikan kami harus tinggal kelas. Saya termasuk yang beruntung. Caturwulan terakhir, merah saya tinggal dua. Hal ini berarti saya bisa naik kelas, tapi tidak begitu dengan adik saya. Saya lupa berapa nilai-nilai adik saya, yang jelas sesampai di rumah saya temukan adik saya yang waktu itu kelas 1 SMP menangis tersedu-sedu di kamarnya. Dia tidak naik kelas. Bapak saya, sebenarnya galak juga. Kalau kami tidak bisa matematika misalnya, bukannya dibimbing, kami malah akan dimarahi. Bapak saya termasuk orang yang menganggap matematika adalah pelajaran paling penting sedu

Perjalanan Ke Surabaya Yang Menakjubkan (Bagian 2) : Sharing di KNGB tentang "Setiap Siswa Punya Cerita"

Image
Tulisan ini adalah lanjutan dari posting "Perjalanan ke Surabaya yang Menakjubkan (Bagian 1) : Sharing Visi Pribadi tentang Pendidikan di KNGB 2013" Setelah memperkenalkan diri dan berbagi visi pribadi tentang pendidikan, saya melanjutkan presentasi dengan memperlihatkan sebuah gambar di bawah ini : karya dua siswa kejar paket B tentang hidup mereka Penelitian Dhitta Puti Sarasvati (2008) Tahun 2008, saya melakukan penelitian di sebuah program Kejar Paket B (setingkat SMP) di Bogor. Siswanya sudah dewasa, biasanya sudah bekerja. Saat itu saya meminta masing-masing siswa menceritakan kisah hidup mereka sampai akhirnya mereka berakhir di program kejar Paket B. Kenapa mereka memilih untuk 'sekolah lagi'? Bagaimana kisah hidup mereka? Bagaimanakah proses pendidikan yang mereka dapatkan ketika masih muda? Kedua gambar di atas adalah gambar dari dua orang siswa yang saya wawancarai. Gambar tersebut merepresentasikan kisah hidup mereka sampai mereka akh

Ceritaku tentang tidur

Salah satu website saya adalah www.productivemuslims.com  . Pernah kan saya bercerita tentang website ini? Atau belum? Lupa. Hehehe... Di dalam website tersebut ada berbagai tips bermanfaat agar kita bisa lebih produktif. Selain dengan melalui manajemen waktu yang baik, juga dengan mendekatkan diri pada Allah SWT. Di dalamnya juga ada berbagai tips, menjaga kesehatan, makan, membuat jadwal, tentang berbagi waktu dengan keluarga, dan sebagainya. Bagus-bagus sekali deh!  Ada satu artikel yang membuat saya sangat tertarik yaitu mengenai tidur . Buat saya tidur adalah hal yang sangat penting. Dengan tidur yang cukup, biasanya kita bisa cenderung lebih produktif. Tapi bisa juga sih kita tidur lama tapi tidak berkualitas. Misalnya kalau kita mimpi buruk atau mimpi dikejar-kejar sesuatu. Kalau baangun tidur, rasanya pasti lelah sekali. Dulu guru mengaji saya mengajari saya membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas sebelum tidur, juga berdoa, berzikir, dan membaca Lailla