Posts

Showing posts from October, 2011

Les Privat Unik

Salah seorang ibu menghubungi saya untuk memberikan anaknnya les privat. Agak berbeda dengan les privat lainnya, yang dia inginkan saya tidak memberikan anaknya les privat mengenai pelajaran, tetapi mengenai cara belajar, "Beberapa kali saja cukup," katanya. Lalu ditambahkanlah, "Sampai dia bisa belajar sendiri!" Ibunya meminta saya mengajarkan anaknya mengenai tips-tips mencatat, membuat ringkasan, membuat mind map, dan lain-lain. Kalau mencari bahan di google, mengemukakan pendapat, dan lain-lain, sebenarnya anaknya sudah cukup jago. Yang belum ada katanya, ketekunan untuk membaca dan mencatat. Menurut sang ibu, "Di SMP kedua keterampilan tersebut perlu sekali agar lebih mudah belajarnya."

Dari mana datangnya ide pembelajaran?

Saya sering mendapatkan email ataupun message di fb dari guru-guru untuk dibantu dicarikan model-model pembelajaran yang menarik. Kadang-kadang saya membantu mencarikan bahan (yang seringkali masih dalam bahasa Inggris, sehingga tidak selalu mudah dipahami guru). Kadang saya juga memberikan tips-tips mengenai caranya saya mencari bahan. Ini yang ingin saya bagikan di sini. Saat saya mau mengajar suatu materi, misalnya, mengenai 'energi'. Yang akan saya lakukan adalah membaca ulang mengenai 'energi'. Saya sering menggunakan perolongan Mbah Google untuk melakukan ini. Biasanya tools yang saya gunakan adalah 'google scholar', 'google books' atau kadang google saja. Selain mencari bahan-bahan dasar mengenai materi yang akan saya ajarkan. Saya juga suka mencari lesson plan terkait materi tersebut. Kata kuncinya misalnya : "lesson plan"+energy Saya suka membandingkan sebanyak mungkin lesson plan yang ada. Kadang ada yang langsung 'klik'. Bisa

The answer comes after

Steve Jobs says "You've got to have faith in something. I think that is totally true. Many times in my life, I feel lost. I mean like really lost. There were times when All I wanted to do was run away (literally). And for me the "why's" are always important. My philosophy is that every step that I take in my life must have a reason. I always wanted to live a purposefully life. Which means, I don't want to do something that is not meaningful. However, sometimes you really don't know the why's. Sometimes you"ll be lucky, you know the answers straight away. Other times you'll find the answers. Not now but after a certain amount of time. And to have faith it means being patient. Understanding that the why's can not always be answered immediately. Meanings don't always come in a sudden. Sometimes the answer comes after.

Guru Pemberani

Dalam penulisan naratif deskriptif, 3 hari ini, saya bertemu dengan Ibu Retno Listiyarti dari Federasi Sarikat Guru Indonesia (FSGI). Ibu yang satu ini sangat istimewa. Dia adalah salah satu guru yang paling berani yang pernah saya temui. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama saya dengan dia. Beberapa bulan yang lalu, ada seorang guru yang meminta bantuan saya, karena kepala yayasan sekolahnya suka melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak di sekolahnya. Seorang teman saya, menyarankan saya dan guru tersebut untuk berkenalan dengan Ibu Retno. Ibu Retno membimbing guru tersebut untuk melakukan advokasi terhadap kekerasan yang dilakukan oleh kepala yayasan tersebut. Sekarang guru tersebut ikut mengadvokasi anak-anak lain yang merupakan korban kekerasan. Sulit bagi saya untuk menyatakan betapa istimewanya Bu Retno. Yang jelas dia adalah orang yang sangat berani melawan ketidakadilan. Saya belum pernah bertemu guru seberani dia. "Seorang guru tugasnya adalah mendidik. Yang dima

Selalu ada Mainan Baru

Selalu ada Mainan Baru Oleh Dhitta Puti Sarasvati @warnapastel Di stasiun kereta. Seorang kakak dan seorang adik bermain di dalam kardus. Tampaknya mereka bermain peran. Si kakak suka sekali mengatur "Kamu harus begini! Kamu harus begitu," katanya pada sang adik dengan melapisi tubuhnya dengan kain selempangan yang biasa digunakan untuk menggendong bayi. Tak lama kemudian sang kakak matanya bersinar-sinar. Dia melompat keluar kardus, lalu diambilnya sebuah batu. Batu dilemparkannya ke depan. "Kejar!" Teriaknya pada sang adik. Mereka berdua berlari mengejar batu. Setiap kali ditangkap, dilempar lagi, dikejar lagi sampai bosan. Tapi sang kakak selalu cemerlang. Kini waktunya untuk bermain jual-jualan. Ibu mereka sendiri sedang sibuk menjual tahu di belakangnya. Sang kakak memilih berjualan es teh manis. Dengan khayalannya, plastik-plastik yang dia temukan di sepanjang stasiun kereta disulapnya menjadi es teh manis. Adiknya menjadi pembeli. "Harganya lima ribu.
Selalu ada Mainan Baru Oleh Dhitta Puti Sarasvati @warnapastel Di stasiun kereta. Seorang kakak dan seorang adik bermain di dalam kardus. Tampaknya mereka bermain peran. Si kakak suka sekali mengatur "Kamu harus begini! Kamu harus begitu," katanya pada sang adik dengan melapisi tubuhnya dengan kain selempangan yang biasa digunakan untuk menggendong bayi. Tak lama kemudian sang kakak matanya bersinar-sinar. Dia melompat keluar kardus, lalu diambilnya sebuah batu. Batu dilemparkannya ke depan. "Kejar!" Teriaknya pada sang adik. Mereka berdua berlari mengejar batu. Setiap kali ditangkap, dilempar lagi, dikejar lagi sampai bosan. Tapi sang kakak selalu cemerlang. Kini waktunya untuk bermain jual-jualan. Ibu mereka sendiri sedang sibuk menjual tahu di belakangnya. Sang kakak memilih berjualan es teh manis. Dengan khayalannya, plastik-plastik yang dia temukan di sepanjang stasiun kereta disulapnya menjadi es teh manis. Adiknya menjadi pembeli. "Harganya lima ribu.

Kembali ke Kampus

Kembali ke kampus untuk mengajar ternyata sangat menyenangkan. Selain alasan bisa terus update secara akademik, karena harus menyiapkan materi pembelajaran, membuat penelitian, menmbaca, dll, ada alasan lain yang juga tak kalah seru. Saat saya sedang menyiapkan rencana pembelajaran saya pulang sedikit lebih sore di atas magriblah. Sayup-sayup saya mendengar mahasiswa-mahasiswa saya berlatih paduan suara. Cantik dan menyenangkan. Belum lagi ketika mahasiswa saya menyiapkan kegiatan fund raising dengan memutar beberapa film pendidikan di ruang kelas. Biayanya Rp. 5000,- (sudah termasuk diskusi). Di sela-sela waktu mengajar bisa deh nonton film berkualitas (tentang guru berkebutan khusus). Film itu sebenarnya mampu membuat air mata saya berlinang-linang, tapi gengsi dong! Tadi saya diajak mahasiswa saya melihat beberqapa mahasiswi saya sedang berlatih sebuah tari Sunda untuk sebuah kejuaraan. Mereka ingin melihat latihan mereka secara keseluruhan. "Ada yang bawa kamera tidak?" t

Kembali ke Kampus

Kembali ke kampus untuk mengajar ternyata sangat menyenangkan. Selain alasan bisa terus update secara akademik, karena harus menyiapkan materi pembelajaran, membuat penelitian, menmbaca, dll, ada alasan lain yang juga tak kalah seru. Saat saya sedang menyiapkan rencana pembelajaran saya pulang sedikit lebih sore di atas magriblah. Sayup-sayup saya mendengar mahasiswa-mahasiswa saya berlatih paduan suara. Cantik dan menyenangkan. Belum lagi ketika mahasiswa saya menyiapkan kegiatan fund raising dengan memutar beberapa film pendidikan di ruang kelas. Biayanya Rp. 5000,- (sudah termasuk diskusi). Di sela-sela waktu mengajar bisa deh nonton film berkualitas (tentang guru berkebutan khusus). Film itu sebenarnya mampu membuat air mata saya berlinang-linang, tapi gengsi dong! Tadi saya diajak mahasiswa saya melihat beberqapa mahasiswi saya sedang berlatih sebuah tari Sunda untuk sebuah kejuaraan. Mereka ingin melihat latihan mereka secara keseluruhan. "Ada yang bawa kamera tidak?" t