Posts

Showing posts from November, 2011

The Giving Tree - Shel Silverstein

Image
Belajar bahasa Inggris bersama ternyata merupakan pintu masuk untuk bisa berbagi dengan guru-guru di sekitar Mentari, komunitas pendidikan non-formal tempat saya mengajar di tahun 2007 - 2008. Guru-guru di sana merasa butuh belajar bahasa Inggris. Sehingga setiap minggu mereka datang dengan senang hati meskipun tidak mendapatkan sertifikat. Rabu kemarin kami belajar bahasa Inggris dengan menyanyikan lagu Hockey Pockey, lalu mengerjakan beberapa worksheet terkait grammar. Kami juga menggambar seorang yang penting dalam hidup kita (seperti adik, anak, teman, dll), dan meminta masing-masing guru untuk bercerita mengenai gambarnya,. Terakhir, kamibersama-sama mendengarkan rekaman T he Giving Tree - Shel Silverstein sambil membaca teks tertulisnya. Kata-kata yang baru yang didapatkan dari teks didiskusikan. Saya akan selalu berusaha menggunakan cerita-cerita untuk belajar. tujuannya untuk menambah kosa kata, membiasakan mereka membaca teks berbahasa Inggris (meskipun dimulai dengan sederha

Algebra Team: Overview of Teaching Styles

Image
Setiap guru punya kepribadian yang berbeda dan itu mempengaruhi bagaimana mereka mengajar. Video ini menarik karena menunjukkan dua kelas di mana dua guru merancang pembelajaran bersama, lesson plan-nya sama, tapi bagaimana kelas tersebut berjalan berbeda.

Belajar Bersama Guru Di Mentari

Kebanyakan yang datang adalah guru PAUD. Sekitar 15 orang (lebih). Kegiatannya, belajar bahasa Inggris (belajar memperkenalkan diri, belajar memperkenalkan orang lain, belajar mendeskripsikan gambar, belajar bertanya "have you ever..", belajar menjawab pertanyaan, " Yes I have...; no I haven't", belajar menyusun ulang cerita, dan mendengarkan cerita ( story telling) . Sorenya belajar matematika, belajar sedikit membuat pecahan, belajar membuat alat peraga sederhana.

Tidak Mau Hadiah Buku

Beberapa teman saya yang selalu mengusahakan agar tidak pernah absen datang ke pameran buku. Kalau ada uang, mereka gunakan untuk membeli buku. Kalau tidak, mereka rela menunggu di pameran dari pagi hingga tutup demi mendapatkan buku gratis. Kalau sedang pameran, sering ada doorprize , bincang dengan penulis, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kalau ikut, tak jarang penonton yang beruntung mendapatkan hadiah buku. Teman-teman saya hobi sekali mengejar buku (bahkan majalah) gratis di pameran. Lumayan untuk bahan bacaan. Dalam sebuah seminar guru yang saya hadiri belakangan ini, ada sesi doorprize . 6 peserta yang beruntung dipangil ke depan. Semuanya guru. Hadiahnya adalah sebuah voucher yang bisa ditukar dengan sejumlah buku. Dari keenam guru yang berdiri di depan, ada tiga orang guru menolak hadiah voucher buku, "Tidak mau ah!" kata seorang guru sambil menggelengkan kepala dan memberi aba-aba tidak dengan tangannya. Yang lain juga sikapnya begitu. Saya melirik teman yang duduk

ProductiveMuslim Weekly Naseeha - Episode 31: Top 10 Tips from Productiv...

Image
Saya suka sekali http://www.facebook.com/productivemuslim dan selalu menemukan tips menarik di sana. Belum selalu bisa dijalankan tapi benar-benar bermanfaat. Ini salah satu video produksinya.

Belajar Gratis di Rumah Mentari

Image
Lovely Mentari!

Assessment Non-Ujian (Pilihan Ganda)

Dua hari ini saya sibuk memberikan ujian lisan pada mahasiswa-mahasiswa saya. Kemarin 24 mahasiswa dalam sehari, hari ini 22. Masing-masing saya uji lisan selama 15 menit. dari pagi sampai sore. Lumayan, butuh konsentrasi tinggi. Saya telah menyiapkan beberapa soal yang menggambarkan kondisi di dalam kelas dan materi tertentu yang harus diajarkan. 5 menit membaca soal, 10 menit melakukan role play . Saya sebenarnya baru pertama kali menyiapkan assessment semacam ini. Kebetulan ada dua kelas lain (diajar oleh dua dosen lain). Bersama dosen lain tersebut, saya membuat rubrik penilaian. Saya senang karena keterampilan saya dalam merancang assessment bertambah. Di tempat saya mengajar, assessment memang disesuaikan dengan mata kuliahnya. Kalau mata kuliahnya adalah merancang pembelajaran, maka assessment- nya adalah membuat lesson plan. Kalau mata kuliahnya mengenai assessment , salah satu assessment- nya adalah merancang rubrik penilaian. Seringkali mahasiswa juga diminta membuat refl

Doa sebelum keberangkatan

Semoga kami belajar banyak Semoga kami dapat berbagi banyak

RPP Karakter Bangsa dan Kewirausahaan

Image
Saya baru membaca salah satu contoh RPP Karakter Bangsa dan Kewirausahaan. di dalamnya ada Indikator Karakter Bangsa dan Kewirausahaan , juga ada R ubrik Penilaian Karakter Bangsa dan Kewirausahaan . Saya jadi bertanya-tanya? Apa benar perlu seperti itu? Ini pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala saya setelah membaca RPP itu : 1) (Lihat yang diwarnai kuning) Apa memang perlu dituliskan seperti itu? Kegiatan Awal (1 0 menit) · Guru mengecek kehadiran siswa. · Dengan rasa ingin tahu , siswa berpartisipasi aktif dalam tanya jawab tentang kesulitan materi pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan Inti ( 40 menit) · Melalui tanya jawab yang komunikatif dan bersahabat , guru membimbing siswa mendiskusikan cara menanggapi berita. (Eksplorasi) · Melalui diskusi yang komunikati f , guru dan siswa mendiskusikan pengertian bentuk-bentuk tanggapan terhadap berita atau informasi yang disampaikan (Elaborasi). 2) Di dalam RPP saya melihat ada rubrik penilaian karakter ban

Membimbing mahasiswa membuat critical essay

Mata kuliah yang saya ajarkan, sebenarnya juga diajarkan dosen lain. Bisa dikatakan bahwa kelas kami berjalan paralel. Kebijakan di universitas saya mensyaratkan, untuk kelas paralel seperti ini, assessmentnya perlu dibuat semirip mungkin. Tujuannya, agar beban mahasiswa di masing-masing kelas sama. Jadi, setiap kali merancang assessment saya akan berkonsultasi dengan dosen yang satu lagi. Kalau di kelas saya, saya meng-assess dengan menggunakan presentasi, di kelas lain juga harus begitu. Rubriknya pun harus sama. Rubriknya dibuat bersama-sama dengan dosen satu lagi. Untuk ujian tengah semester, salah satu mata kuliah yang saya ajar, assessment-nya berupa essay. Topiknya terkait apapun yang telah dibahas selama setengah semester ini, diantaranya mengenai perlu tidaknya guru memiliki kemampuan menjelaskan dan memberi contoh di kelas matematika, bagaimana bahasa mempengaruhi pembelajaran matematika, pentingnya membangun diskurs di dalam kelas, dan apa yang membuat sebuah penjelasan dan

Email untuk Kakak Mentari (Telah diedit)

Image
Arpillera Puti (Tentang dua sekolah) -- Yang di kiri ceritanya itu Maman loh! Arpillera Anisah Dear kakak-kakak Mentari , Tadi saya mampir ke mentari sebentar. Mau ketemu Bu Dewi. Alasan lain saya ke mentari adalah karena saya ingin mengajak Anisah untuk mengikuti workshop Apriella yang diselenggarakan oleh Kuncup Padang Ilalang (KAIL) . Apillera itu seni bercerita menggunakan kain perca. Dulu seni ini digunakan untuk pergerakan di Chile . Saat Anisah tiba di Mentari, saya melihatnya semakin bersinar. Tambah cantik. Ternyata dia sedang mengandung 4 bulan. Wow 5 bulan lagi kita kakak-kakak sudah jadi kakek dan nenek! (Atau om dan tante biar terlihat lebih muda? Hehehe). Kita lalu naik angkot ke Galeri Padi, diseberangnya Borma Dago. Di jalan Anisah bercerita tentang les jahitnya. Kelasnya ada tiga. Dasar, Terampil, Mahir. Anisah sekarang ada di kelas Terampil. "Senang lesnya, setidaknya gak diam di rumah," katanya. Saat tiba di tempat workshop sudah ada sekitar 40 peserta bai