Posts

Showing posts from July, 2016

Menonton Kompilasi Film "Kembang 6 Rupa"

Image
"Kembang 6 Rupa" adalah film kolaborasi dokumenter yang mengajak 6 pembuat film untuk berkolaborasi dengan 6 remaja perempuan di 6 komunitas mengenai isu yang dianggap penting dan genting oleh remaja-remaja di lingkungan masing-masing.  Kembang 6 Rupa bercerita tentang tantangan-tantangan yang dihadapi anak-anak perempuan di masa transisi, merekam tentang hak dan kewajiban baru yang menunggu mereka di depan mata. ( http://www.kampunghalaman.org/berita?id=939 )  Semalam, saya pergi ke Kineforum, Taman Ismail Marzuki (TIM)  untuk menonton kompilasi film "Kembang 6 Rupa ". Film tersebut   diproduksi oleh Yayasan Kampung Halaman, yakni  sebuah yayasan yang bertujuan untuk  ' memfasilitasi remaja dan anak muda berusia 13-25, dengan keterampilan, kreativitas dan penguasaan media (video,musik,teks,foto) untuk memunculkan suara dansikap tentang isu-isu yang mereka dan komunitasnya anggap penting' ( http://www.kampunghalaman.org/about ). "Kembang 6 Rupa&q

(Sempat) Malu

Image
Source: http://studiodiy.com/2015/12/08/diy-emoji-gift-wrap/?crlt.pid=camp.dqP9kEFfOxaU Pada suatu kesempatan saya duduk sebangku dengan dua orang yang tidak saya kenal sebelumnya. Kami sama-sama menunggu sesuatu. Daripada bosan diam-diaman, akhirnya, kami saling berkenalan. Di sebelah saya duduk seorang perempuan yang masih terlihat imut-imut. Ternyata dia adalah seorang siswa kelas XI SMA. Dari hasil obrolan kami, saya mengetahui bahwa dia bercita-cita bisa melanjutkan studi di bidang Bioteknologi. Di sebelah perempuan tersebut ada seorang laki-laki. Dia adalah seorang fresh graduate  Teknik Sipil dari sebuah Universitas swasta di Bandung. Beliau bercerita bahwa beliau ingin melanjutkan studi di Belanda, fokus di bidang yang sama. Mereka sempat menanyakan apa kesibukan saya. Kata laki-laki fresh graduate, " Apakah masih mahasiswa atau sudah bekerja?" Dengan bangganya saya menyatakan bahwa saya mengajar calon guru di perguruan tinggi.. Perempuan yang masih SMA b

Bukan Guru Sekolah, Tapi Engkau Tetap Guruku

Beberapa hari yang lalu, seorang teman, Mimit namanya, mengirimkan saya pesan. Katanya, Bang Adrian sakit gagal ginjal dan dirawat di Rumah Sakit. Saat mendengar kabarnya, saya tidak langsung menanggapi karena masih sibuk dengan berbagai urusan Idul Fitri. Ternyata, tadi (atau kemarin yah?), saya mendengar kabar bahwa beliau meninggal dunia. Rasanya seperti tak percaya. Tapi benar, beliau telah berpulang. Bagi yang belum tahu, Bang Adrian adalah guru saya di Bimbingan Tes Alumni (BTA) 70. Beliau juga merupakan pembina salah satu ekskul yang saya ikuti, yakni Seksi Karya Ilmiah Remaja (SKIR). Saya tidak pernah menyangka saya akan merasa sangat kehilangan sosok beliau. Beliau bukan guru sekolah. Beliau adalah guru sebuah bimbingan tes. Bimbingan Tes adalah sebuah lembaga yang senantiasa dikritisi oleh berbagai praktisi dan pengamat pendidikan baik karena sifatnya yang komersial maupun karena orientasinya sekadar mempersiapkan siswa untuk tes. Meskipun saya ad