Posts

Showing posts from January, 2012

We thought we were going to make them world citizens

We thought we were going to make them world citizens. All of us had traveled , we'd been around, abroad , and we'd read all this stuff, and we were going to bring all this enlightenment to the people. We knew how to do it-organize unions and cooperatives and political action and have educational programs. We knew about how to do those things . Some of us had done some of it before. All of us had some experience before. We were further along in our political thinking than most people in the United States at that time. So we thought we were pretty good , but the people didn't pay any attention to anything we were doing. Nothing we were doing they reacted to. We couldn't even talk a language they understood . (Myles Horton in 'We Make The Road By Walking : Conversations on Education and Social Change )

Trevor Eissler "Montessori Madness!" - 321 FastDraw

Image

Pendidikan Siapakah yang Perlu Lebih Difasilitasi?

Sejumlah kepala sekolah RSBI mengunjungi Jepang pada tahun 2009 untuk ‘menjajagi kerjasama dengan sekolah-sekolah di Jepang dalam bentuk sister school’ (Ramli, 2007)[1]. Murni Ramli, penerjemah sekaligus seorang peneliti pendidikan yang saat itu mendampingi mereka, membuat catatan terkait kunjungan tersebut. Berdasarkan catatannya, konsep RSBI dikritisi secara keras oleh para pendidik di Jepang. Mereka beranggapan bahwa konsep RSBI yang dianggap sebagai sebuah konsep yang tidak jelas. “… (Menurut para pendidik di Jepang) pendidikan bukanlah barang elit yang harus diberikan hanya kepada sebagian anak yang pandai saja. Tetapi pendidikan adalah sebuah hak yang harus diterima oleh semua anak dengan kualitas yang sama. Memang mereka mengakui bahwa anak yang pandai perlu difasilitasi secara lebih baik, tapi bukan dengan mendirikan sekolah berstandar internasional mengikuti standar negara lain.... Yang dilakukan pemerintah Jepang bukanlah mendirikan sekolah unggul tetapi membangun sekolah-sek