Libur Mengajar

Apa rasanya tidak mengajar sebulan? Sepi. Saya sedang libur semester. Baru akan masuk lagi tengah September. Pekerjaan sebenarnya lumayan banyak dan menumpuk tapi saya tidak sedang mengajar. Tidak mengajar apapun. Tidak mengajar di mentari (lagi libur), tidak mengajar privat (sudah tidak lagi), dan tidak mengajar di kelas (libur juga). Rasanya sepi banget. Seperti separuh energiku ketarik. Hilang. Benar-benar kangen berbagi ilmu & bertemu murid, siswa, mahasiswa, anak-anak, rekan belajar, apapun dipanggilnya. Sebenarnya sih, semenjak ada teknologi, saya tetap bisa berkomunikasi dengan murid saya, menyebarkan gagasan, dan berbagi ilmu. Tapi rasanya berbeda. Saya juga ingin bertatap muka.

Saat Idul Fitri, saya sempat ikut adik ipar saya ke rumah seorang guru besar UI, rumah dosennya. Haro itu ada kegiatan open house. "Setiap tahun kita pasti ke sini," katanya. Di rumah guru besarnya tersedia berbagai makanan yang ditata dengan sederhana. Ada banyak sekali mahasiswanya datang, semua dariberbagai angkatan. Sambil makan, ada yang ngobrol santai, ada juga yang  sambil konsultasi tugas. Tidak lupa foto-foto. Yang jelas semuanya akrab, bahagia. Berada di sana langsung membuat saya kangen murid-murid saya.

"Sebenarnya guru besar saya itu tegas banget," kata adik ipar saya, "Tapi di sisi lain dia juga perhatian banget. Ada mahasiswa yang pernah hilang, hampir tidak mau kuliah lagi, dia meminta semua mahasiswa yang lain untuk mencarinya. Dia juga sangat berdedikasi. "

"Keren," kata saya.

Comments

Nice share, thanks for posting

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Belajar Tentang Keliling Bangun Datar Memecahkan Masalah

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)