Kontroversi
Saya salut pada semua teman-teman yang terlibat film cin(T)a, karena berani mengangkat sebuah isu yang kontroversial.
Menurut Samaria, itulah beruntungnya percaya pada yang Maha Kuasa. "There is nothing to loose." Kalau memang jalan terbaik, ya segalanya akan dimudahkan, kalau bukan, ya ya sudah artinya it is not meant to be.
Menonton film cin(T)a saya merasa menjadi lebih kuat dan lebih berani. Selama ini tak banyak yang tahu bahwa sejak tahun 2007 saya diliputi kegelisahan akut karena selama 2007-2008 saya mengadvokasi korban UN. Dan saya melihat ketidakadilan yang begitu sulit saya ungkapkan terkadang. Bahkan ketika bercerita dengan sahabat-sahabat terdekat saya hanya bisa menangis, sehingga kadang mereka tak tahu cerita selengkapnya. Yang tahu bagaimana perasaan saya terutama hanya Mbak Anug, dan Angga yang benar-benar ikut proses advokasi bersama saya. Dan juga Pak Dan, teman konsultasi saya sepanjang tahun. Kami marah, nangis begantian, dengan perasaan tercabik-cabik.
Saya tahu, bahwa saya harus menuliskan apa yang saya lalui. Pengalaman tahun 2007-2008 adalah pengalaman yang sangat unik, dan tidak semua orang merasakannya. Saya juga tahu bahwa pengalaman itu bisa membantu menyuarakan perasaan dan pemikiran banyak orang yang mungkin tak punya kekuatan untuk bersuara. Tapi jujur, kadang saya diliputi rasa takut. Saya takut karena tahu apa yang saya tuliskan sangat kontroversial. Proses melawan ketakutan ini berlangsung cukup lama, saya sempat curhat dengan Mbak Arleen, seorang penulis buku anak, yang menyemangati saya untuk tetap menulis. Dia katakan pada saya, kalau kamu sampai segelisah ini, artinya hal (tulisan) ini memang penting untukmu.
Tadinya bahkan sampai beberapa bulan lalu saya belum berani untuk mengunkapkan pada orang banyak bahwa saya akan menulis buku ini. Saya hanya bercerita pada orang-orang terdekat. Perlahan-lahan saya mengumpulkan kebranian untuk menulis, untuk pasrah, untuk berani untuk menhasilkan sebuah karya, meskipun karya tersebut mungkin akan penuh kontroversi. Doakan saya yah! :)
Menurut Samaria, itulah beruntungnya percaya pada yang Maha Kuasa. "There is nothing to loose." Kalau memang jalan terbaik, ya segalanya akan dimudahkan, kalau bukan, ya ya sudah artinya it is not meant to be.
Menonton film cin(T)a saya merasa menjadi lebih kuat dan lebih berani. Selama ini tak banyak yang tahu bahwa sejak tahun 2007 saya diliputi kegelisahan akut karena selama 2007-2008 saya mengadvokasi korban UN. Dan saya melihat ketidakadilan yang begitu sulit saya ungkapkan terkadang. Bahkan ketika bercerita dengan sahabat-sahabat terdekat saya hanya bisa menangis, sehingga kadang mereka tak tahu cerita selengkapnya. Yang tahu bagaimana perasaan saya terutama hanya Mbak Anug, dan Angga yang benar-benar ikut proses advokasi bersama saya. Dan juga Pak Dan, teman konsultasi saya sepanjang tahun. Kami marah, nangis begantian, dengan perasaan tercabik-cabik.
Saya tahu, bahwa saya harus menuliskan apa yang saya lalui. Pengalaman tahun 2007-2008 adalah pengalaman yang sangat unik, dan tidak semua orang merasakannya. Saya juga tahu bahwa pengalaman itu bisa membantu menyuarakan perasaan dan pemikiran banyak orang yang mungkin tak punya kekuatan untuk bersuara. Tapi jujur, kadang saya diliputi rasa takut. Saya takut karena tahu apa yang saya tuliskan sangat kontroversial. Proses melawan ketakutan ini berlangsung cukup lama, saya sempat curhat dengan Mbak Arleen, seorang penulis buku anak, yang menyemangati saya untuk tetap menulis. Dia katakan pada saya, kalau kamu sampai segelisah ini, artinya hal (tulisan) ini memang penting untukmu.
Tadinya bahkan sampai beberapa bulan lalu saya belum berani untuk mengunkapkan pada orang banyak bahwa saya akan menulis buku ini. Saya hanya bercerita pada orang-orang terdekat. Perlahan-lahan saya mengumpulkan kebranian untuk menulis, untuk pasrah, untuk berani untuk menhasilkan sebuah karya, meskipun karya tersebut mungkin akan penuh kontroversi. Doakan saya yah! :)
Comments