Posts

Pertemuan & Minum Kopi dengan Ibu Itje serta Pembicaraan yang Tiada Habisnya

Image
Sumber gambar:  http://www.ivillage.com/best-way-make-cup-coffee/p1080525 Sudah hampir tiga tahun saya secara rutin bertemu  Ibu Itje Chodidjah untuk membahas pembuatan buku mengenai Bincang Profesi Guru (yang belum kelar-kelar sampai sekarang). Kami bertemu sekitar seminggu atau dua minggu sekali, biasanya sambil minum kopi.  Kang Azul, yang juga merupakan tim penulis buku, seringkali nimbrung juga. Selain menyiapkan buku yang kami harapkan  Bulan Ramadhan ini akan selesai draft -nya. Selain membahas pembuatan buku, kami juga mengobrolkan begitu banyak hal. Apa yang diobrolkan? Apa saja tapi kebanyakan  adalah tentang pendidikan. Kami membahas isu pendidikan, pengalaman mengajar, kebijakan pendidikan, kegelisahan yang kami rasakan terkait situasi pendidikan di tanah air dan juga harapan-harapan kami. Kenapa kami menjadi memilih menjadi pendidik dan kenapa terus bertahan? Sekali bertemu kami biasanya menghabiskan setidaknya 3 jam  tapi pernah juga ...

Membaca kisah David Boies & Bagaimana Dislexia Membantunya menjadi Pengacara

Image
Salah satu jurusan yang konon katanya butuh kemampuan membaca yang tinggi adalah jurusan hukum. Mau jadi pengacara? Tentu harus banyak membaca. Tapi bagaimana kalau seseorang yang dislexia ingin belajar hukum? Tentunya akan sulit sekali karena untuk membaca mereka harus berusaha dengan sangat keras. Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa seseorang yang punya dislexia bisa menjadi pengacara sampai akhirnya saya membaca buku "David & Goliath" karya Malcom Gladwell (2013). Di dalam buku tersebut ada kisah tentang seseorang bernama David Boies, seorang pengacara yang punya dislexia. Perkembangan kemampuan membacanya cukup lambat dibandungkan teman-temannya.  David Boies baru bisa membaca saat di di kelas 3 SD. Namun, untungnya, Ibunya Boies yang juga seorang guru sekolah negeri, seringkali membacakannya buku kepadanya semenjak dia kecil. Karena Boies tidak bisa memahami tulisan-tulisan dalam bacaan tersebut, dia akan mengingat-ingat apapun yang dibacakan ibunya...

Membaca Artikel "One Teacher's Brilliant Strategy To Stop Bullying"

Image
Gambar oleh: Dan Winters (Readers Digest) Sumber gambar:  http://www.rd.com/advice/parenting/stop-bullying-strategy/ Belakangan ini saya membaca sebuah tulisan berjudul "One Teacher's Brilliant Strategy to Stop Bullying"  di website Readers Digest ini :  http://www.rd.com/advice/parenting/stop-bullying-strategy/ Tulisannya menarik, mengenai cara seorang guru matematika menghentikan praktek bullying di kelasnya. Seminggu sekali,sang guru akan meminta siswa-siswanya menuliskan 4 nama temannya yang mereka inginkan untuk bisa duduk semeja. Mereka juga diminta menuliskan nama siswa yang berprilaku istimewa (baik) di minggu tersebut. Saat menuliskan nama temannya, siswa tidak perlu menuliskan namanya sendiri (anonim). Data ini disimpan oleh sang guru untuk dirinya sendiri dan tidak pernah ia sebarluaskan kepada siapapun. Setiap hari Jumat, setelah anak-anak pulang ke rumah, dengan cermat sang guru mempelajari data-data ini. Dia mencoba menemukan pola dengan mencob...

Cerita Mengajar Matakuliah Mengenai Teknik Bertanya di Kelas

Image
Sekitar tiga tahun  terakhir ini saya diberi kesempatan untuk mengajar mengenai teknik bertanya di dalam kelas. Awalnya, mengajar mata kuliah ini cukup sulit bagi saya karena saya juga merasa kemampuan bertanya saya pas-pasan. Bagaimana caranya mengajukan pertanyaan yang mampu membuat siswa berpikir, berdialog, dan aktif di dalam kelas? Ini butuh keterampilan tersendiri. Selain tahu teori, memang kita harus berlatih untuk bertanya. Akhirnya saya anggap kesempatan mengajar mata kuliah ini sebagai kesempatan belajar juga. Ada beberapa teori terkait teknik bertanya di dalam kelas. Biasanya di awal semester saya mulai dengan mengenalkan siswa saya dengan Socratic Questioning. Di kelas kami mendiskusikan potongan dialog yang ada dalam naskah " The Meno" karya Plato (380 BCE) .  Di dalam naskah tersebut, terlihat bagaimana Socrates menggunakan pertanyaan yang mampu memancing lawan bicaranya untuk berpikir sendiri. Untuk mengenalkan suatu konsep baru, Socrates lebih banyak menga...

Cerita Diwawancara Siswa kelas 5 SD tentang Isu Pendidikan

Image
Sumber:  http://transom.org/2013/katie-davis-kids-guide-recording/   Sekali lagi saya dapat kesempatan mengunjungi Bandung International School (BIS). Cerita tentang kunjungan sebelumnya bisa di baca disini . Kali ini saya diwawancarai oleh dua orang siswa kelas 5 mengenai isu-isu pendidikan. Ceritanya, siswa-siswa kelas 5 diminta untuk membuat artikel terkait isu-isu tertentu. Siswa dibagi ke beberapa kelompok, lalu mereka diminta membuat sebuah artikel. Ada yang membuat artikel terkait isu ekonomi, isu lingkungan, isu pendidikan dan lain-lain. Untuk membuat sebuah artikel, tentu saja para siswa perlu mencari tahu mengenai isu yang ditulisnya. Selain melalui bacaan, mereka juga diminta untuk mewawancarai orang yang dianggap paham mengenai isu itu. Karena saya dianggap banyak bergerak di bidang pendidikan, maka saya diundang untuk diwawancarai  terkait isu pendidikan. Saya tiba di BIS, lalu Mbak Any, pustakawan dan sekaligus pengajar information literacy di...

Cuplikan dari “The Happy Child: Changing the Heart of Education” karya Steven Harrison (2002) dari Bab “Testing… Testing…” halaman 37 – 38

Image
*Diterjemahkan oleh: Dhitta Puti Sarasvati Ketika saya sedang menulis buku ini  (The Happy Child: Changing The Heart of Education) , saya diundang untuk menjadi dosen tamu untuk memberikan kuliah mengenai Teori Pendidkan kepada sejumlah mahasiswa S1 di sebuah Universitas Midwestern. Topiknya adalah  learner-directed education  (pendidikan yang diarahkan oleh siswa sendiri). Mahasiswa-mahasiswa berasal dari jurusan pendidikan, tanpa  diragukan saya rasa mereka pasti akan tertarik pada kuliah saya. Saya pun tidak sabar untuk mengetahui pandangan para pendidik muda mengenai kuliah yang saya sampaikan. Tepat sebelum kelas dimulai, saya belajar bahwa kebanyakan siswa mengambil mata kuliah ini sekadar sebagai syarat agar bisa memenuhi jumlah sks wajib yang diperlukan di bidang humanities. Kebanyakan tidak punya minat terhadap mata kuliah ini, tapi mengambil mata kuliah ini karena menganggap bisa lulus dengan mudah. Saya merasa bahwa situasi ini sangat mencengangkan...

(Alm) Ali Sadikin dan Pendidikan di DKI Jakarta

Image
Meskipun kini saya tinggal di Jakarta, saya tidak sempat merasakan kepemimpinan (alm) Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI. Pak Ali Sadikin memang menjadi gubernur Jakarta pada tahun 1966 - 1977 dan saat itu saya belum lahir. Saya lebih banyak mendengar cerita tentang Pak Ali Sadikin dari keluarga yang memang sudah hidup pada zaman itu. Konon, katanya Pak Ali Sadikin galaknya ampun-ampun. Pak Ahok, wagub DKI yang terkenal tegas dan ceplas-ceplos, dan kadang dicap galak, masih  kalah galak. "Ali Sadikin itu dulu bekas tentara. Kalau dia di lagi mobil dan, di depan dia lihat ada  mobil yang melanggar lalu lintas, dia akan turun, menegur, bahkan bisa menendang orang yang melanggar lalu lintas," cerita seseorang kepada saya tentang Ali Sadikin. Meskipun sangat galak, saya dengar Pak Ali Sadikin sangat visioner, termasuk di bidang pendidikan. Dia mendirikan begitu banyak sekolah negeri di Jakarta, diantaranya SMAN 70 di Bulungan, tempat saya bersekolah dulu. ...