Peran Guru di Hari Pertama Sekolah

Sumber Gambar: https://www.iphotographycourse.com/blog/photographing-books/ 

Di sebagian besar sekolah di Indonesia, tahun ajaran baru 2019-2020 diawali pada Senin, 15 Juli 2019. Berbagai media massa menggambarkan situasi hari pertama sekolah di berbagai sekolah di Indonesia. Salahnya tentangtradisi merebut bangku sekolah. Sebuah video berita di Kompas berjudul "Demi Prestasi Anak, Bangku Diperebutkan" menggambarkan bagaimana kursi diperebutkan di tiga sekolah yang berbeda. Suasana hari pertama sekolah seperti itu sungguh menegangkan. 


Hari pertama sekolah memang penting. Kesan yang didapatkan siswa pada hari pertama sekolah bisa mempengaruhi pandangan mereka tentang sekolah di hari-hari selanjutnya. Saling berebut bangku, bukanlah cara yang baik untuk memulai hari pertama sekolah.  

Hal yang terjadi di hari sekolah  bisa mempengaruhi minat belajar siswa selama semester-semester ke depan. Apa yang dilakukan sekolah dan guru di kelas akan menjadi “kesan pertama” siswa tentang bagaimana lingkungan di mana ia akan belajar. Kesan baik yang diterima siswa akan menjadi modal minat dan motivasi bagi siswa dalam mengikuti proses belajar. 

Sayangnya, hal ini tak banyak disadari oleh sekolah. Sekolah pada umumnya menyambut dengan seremonial yang seringkali tak berkesan bagi siswa. Begitu pun dengan guru. Tak semua guru menyadari betapa pentingnya kesan pertama ini. Terhadap hal ini, Ronald L. Partin memberikan saran yang sangat baik bagaimana seharusnya menyambut tamunya. Ada tiga saran yang dikemukakan.  

Untuk menghantar siswa dihari pertama, guru kelas memiliki peranan penting. Ronald L. Partin (2009),  mengajukan tiga hal penting yang perlu dilakukan guru di hari pertama siswa: 1) mengenal siswa, 2) menyampaikan harapan dan membuat kesepakatan kelas, 3) membangun suasana nyaman dan siswa bersemangat mengikuti proses belajar di sekolah. 

Mengenal Siswa 
Sebelum hari pertama dimulai, guru perlu melakukan persiapan. Guru bisa mempelajari nama-nama siswa yang akan ada di kelasnya ataupun membaca dokumen-dokumen yang memberikan informasi mengenai latar belakang siswa.  Di hari pertama sekolah, guru bisa menunggu kedatangan siswa di depan kelas sambal tersenyum ramah. “Siapa namamu? Salam kenal, saya Ibu Dian yang akan jadi wali kelasmu sepanjang tahun ini,” merupakan hal yang bisa dikatakan guru sambal mengarahkan siswa untuk duduk di mejanya masing-masing.
Permainan  juga merupakan hal yang bisa dilakukan agar siswa merasa aman serta bisa belajar mengenal satu sama lain. Guru bisa mengajak siswa untuk berdiri melingkar dan semua bergantian mengenalkan diri sambal menyebutkan hal yang paling disuakai. 

Harapan dan Kesepakatan Bersama
Setiap guru pasti memiliki harapan mengenai suasana kelasnya sepanjang tahun ajaran ke depan. Harapan tersebut misalnya, bahwa setiap siswa akan saling menghargai satu sama lain, setiap anggota kelas akan menjaga satu sama lain selayaknya keluarga, dan semua akan saling mendukung untuk belajar Bersama. Harapan-harapan ini perlu disampaikan kepada siswa di hari pertama. 

Selain itu, guru bisa mengajak siswa membuat kesepakatan bersama. Bagaimana proses belajar seharusnya berlangsung? Bagaimana cara berkomunikasi satu sama lain? Apa yang perlu dilakukan ketika ada yang berbicara di depan kelas? Apa konsekuensinya ketika ada yang menganggu teman-teman yang sedang belajar? Siswa bisa diajak terlibat mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Menyampaikan harapan serta membuat kesepakatan bersama merupakan langkah awal untuk mengajak siswa merasa bahwa kelas baru mereka juga merupakan bagian dari tanggung jawab mereka. Tentu sepanjang semester pasti akan ada siswa-siswa yang mungkin secara sengaja maupun tidak melanggar kesepakatan. Namun, setidaknya sejak awal, siswa sudah diajak membayangkan suasana kelas yang diharapkan, kelas yang membuat semua siswa nyaman dan aman untuk belajar bersama.

Membangun Suasana Yang Memungkinkan Siswa Merasa Semangat Belajar
Ada beberapa cara untuk membuat siswa merasa bersemangat belajar semenjak hari pertama sekolah. Misalnya, di hari pertama sekolah siswa bisa diajak bersama-sama membuat pajangan kelas. Guru juga bisa mengajak siswa bermain bersama, khususnya yang memungkinkan siswa mengenal satu sama lain. Kegiatan belajar di hari pertama tidak perlu langsung berat-berat, yang penting siswa merasa aman dan nyaman. Guru juga bisa menceritakan berbagai hal menarik yang akan dilakukan sepanjang sepanjang semester.  Apakah siswa akan diajak belajar di luar kelas? Apakah siswa akan membuat karya-karya seni bersama? Apakah siswa akan belajar membaca dan menulis dengan cara yang istimewa? Guru perlu punya bayangan mengenai apa yang akan dilakukan bersama dengan siswa sepanjang semester dan yang tak kalah penting adalah juga bersemangat melaksanakannya. 

Apakah anda bisa membayangkan suasana hari pertama sekolah semacam itu? Juah lebih menyenangkan daripada kalau siswa datang pagi-pagi merebut bangku sekolah kan? 


Comments

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Belajar Tentang Keliling Bangun Datar Memecahkan Masalah

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)