Ada Apa Di Rumah Mentari? Kelas Bahasa Inggris 4, Rabu 18 September 2013

Shel Silverstein adalah salah satu penulis sastra anak yang menghasilkan karya-karya yang begitu indah, tak hanya cocok dibaca oleh anak-anak tapi juga oleh orang dewasa. Salah satu karyanya yang terkenal berjudul "The Giving Tree". Rabu, 18 September 2013, anak-anak mentari belajar bahasa Inggris dengan membaca dan membahas karya tersebut.

Sebelum mulai membaca, seperti biasa ada pemanasan. Ada beberapa gambar yang saya ambil dari video "The Giving Tree" yang saya temukan di http://www.youtube.com/watch?v=fbLaX20hNw8 . Ada seseorang yang iseng membacakan buku The Giving Tree sekaligus membuatkan animasinya. Video ini juga yang akan saya gunakan dalam belajar. 

Nah, saya mengambil potongan beberapa gambar dari animasi tersebut dan meminta anak-anak untuk mencocokkan gambar itu dengan kalimat-kalimat yang saya sediakan. Kalimat itu diambil dari cerita "The Giving Tree". Beginilah gambar dan kalimatnya :

Ternyata tidak semua gambarnya jelas.Apalagi saat saya print gambarnya, warnanya hitam putih." Saya menceritakan apa yang terjadi di dalam gambar tersebut dalam bahasa Indonesia lalu anak-anak mencocokkan dengan kalimat berbahasa Inggrisnya.

"Gambar yang kiri atas itu ada anak memakai mahkota dengan dedaunan."
"Sebelahnya adalah gambar anak yang bergelantungan di dahannya."
" Sebelahnya lagi, si anak sedang memanjat pohon."
" Di kiri bawah adalah gambar anak membawa apel. Jadi yang bulat-bulat itu apel"
" Itu ada gambar anak yang sedang membawa ranting pohon."
"Terakhir, adalah gambar pohon yang sudah ditebang."


Begitu kata saya. Anak-anak menebak artinya, disesuaikan dengan kalimat yang ada.Kami pun membahasnya bersama. Ada kata-kata yang baru. Diantaranya :

Stump artinya pohon yang sudah tidak seperti pohon lagi karena hampir semua bagian lainnya sudah ditebang. Semacam pohon tua.
Crown  berarti mahkota seperti mahkota yang biasa digunakan raja-raja atau ratu.
Branch  berarti ranting/dahan.
Gather artinya mengumpulkan. Maknanya sedikit berbeda dengan collect. Gather biasanya khusus digunakan untuk mengumpulkan sesuatu yang berserakan seperti daun yang berserakan. Collect itu mengumpulkan tapi lebih umum, misalnya digunakan dalam kalimat "I collect stamps" yang artinya saya mengumpulkan perango, padahal perangkonya belum tentu berserakan.
Swing  artinya berayun.
Hide-and-go-seek berarti petak umpat. Hide  artinya mengumpat, go artinya pergi dan seek artinya mencari/cari. 



Kami lalu berganti-gantian membaca buku the giving tree. Begin ceritanya :


The Giving Tree
By Shel Silverstein
http://allpoetry.com/poem/8538991-The_Giving_Tree-by-Shel_Silverstein

Once there was a tree and she loved a little boy.
And everyday the boy would come and he would gather her leaves
and make them into crowns and play king of the forest.
He would climb up her trunk and swing from her branches and eat apples.
And they would play hide-and-go-seek.
And when he was tired, he would sleep in her shade.
And the boy loved the tree very much.
And the tree was happy.

But time went by and the boy grew older.
And the tree was often alone.
Then, one day the boy came to the tree and the tree said, "Come, Boy, come and climb up my trunk and swing from my branches and eat apples and play in my shade and be happy."
"I am too big to climb and play" said the boy.
"I want to buy things and have fun. I want some money?"
"I'm sorry," said the tree, "but I have no money. I have only leaves and apples. Take my apples, Boy, and sell them in the city. Then you will have money and you will be happy."
And so the boy climbed up the tree and gathered her apples and carried them away.
And the tree was happy.
But the boy stayed away for a long time and the tree was sad.

And then one day the boy came back and the tree shook with joy and she said, "Come, Boy, climb up my trunk and swing from my branches and be happy."
"I am too busy to climb trees," said the boy.
"I want a house to keep me warm," he said.
"I want a wife and I want children, and so I need a house. Can you give me a house ?"
"I have no house," said the tree.
"The forest is my house, but you may cut off my branches and build a house. Then you will be happy."
And so the boy cut off her branches and carried them away to build his house.
And the tree was happy.
But the boy stayed away for a long time.
And when he came back, the tree was so happy that she could hardly speak.
"Come, Boy," she whispered, "come and play."
"I am too old and sad to play," said the boy.
"I want a boat that will take me far away from here. Can you give me a boat?"
"Cut down my trunk and make a boat," said the tree.
"Then you can sail away and be happy."

And so the boy cut down her trunk and made a boat and sailed away.
And the tree was happy
... but not really.


And after a long time the boy came back again.
"I am sorry, Boy," said the tree," but I have nothing left to give you - My apples are gone."
"My teeth are too weak for apples," said the boy.
"My branches are gone," said the tree, "You cannot swing on them - "
"I am too old to swing on branches," said the boy.
"My trunk is gone”, said the tree ,"You cannot climb - "
"I am too tired to climb" said the boy.
"I am sorry," sighed the tree.
"I wish that I could give you something but I have nothing left.
I am just an old stump. I am sorry...."
"I don't need very much now," said the boy.
"Just a quiet place to sit and rest. I am very tired."

"Well," said the tree, straightening herself up as much as she could, "Well, an old stump is good for sitting and resting
Come, Boy, sit down. Sit down and rest."
And the boy did.
And the tree was happy.

Kami lalu membahas beberapa kosa kata lainnya. Misalnya perbedaan trunk dan branches. Saya menggambarkan pohon di papan tulis dan memberi label pada gambar. Di bagian batang saya tuliskan trunk dan di bagian ranting saya tuliskan branch. Kata-kata lain yang kami bahas diantaranya :

Shade berarti bayangan.
Time went bye  artinya waktu pun berlalu.
Often  berarti seringkali.
Stayed away  berartti tidak balik.
Shook artinya menggeleng dan joy artinya bahagia.
She could hardly speak  artinya sampai sulit berbicara, biasanya karena perasaan yang meluap-luap entah bahagia, sedih, marah, atau sebagainya.
Sail away  artinya berlayar menjauh.
Weak  artinya lemah.
Tired  artinya lelah. 
I have nothing left  artinya tidak ada lagi yang tersisa.
Straightening berasal dari kata straight  yang artinya lurus. Straightening artinye meluruskan, seperti meluruskan badan. Saya pun mencontohkan cara saya meluruskan badan dengan duduk tegap. "Seperti ini," kata saya.
Setelah membbaca bergiliran dan membahas artinya. Saya membacakan cerita itu kembali. Tentunya dengan berbagai intonasi agar ceritanya lebih mudah dihayati.

"Ternyata setelah dibahas artinya serasa lebih enak ketika membacanya. Lumayan paham," kata anak-anak.

Setelah itu saya memutarkan video "The Giving Tree" yang ini :


Seperti biasa saya menggunakan laptop saja, dan kedelapan anak yang ikut belajar mengelilingi laptop berusaha menonton video. Suaranya pun tidak terlalu jelas. Tapi setidaknya mereka bisa lebih memahami cerita dengan melihat animasi.

Setelahnya kami membahas cerita tersebut. "How do you feel after reading the story and watching the video?"
"I feel sad," kata Vinda.
"Saya merasa tersentuh," kata Icha.
"Oh you feel touched," kata saya. "Tersentuh bahasa Inggrisnya touched. Bisa juga moved."
"Sad," kata Mira.
"I feel inspired," kata Agus, "Jadi teringat ibu saya. "
"So, the story reminds you of your mother," kata saya.
"I feel sad and touched," kata Irham.
"I feel sad, touched, and kagum," kata Asep.
"So you feel sad, touched, and impressed," tambah saya.
"I feel sad and surprised with the story. Kaget kok anaknya egois begitu?" kata Rijal.
"So you feel that the boy was selfish," kata saya.
"I feel proud with the tree," kata Rika, "Because she gives everything to the boy. I want to be like the tree. Pengen seperti itu, rela berkorban untuk orang lain"

Saya telah menyediakan sebuah tabel. Ada tiga kolom. Di baris pertama ada tulisan di masing-masing kolom, Kolom pertama "Name", kedua "How do you feel after reading the story?", dan yang ketiga, "What do you think the story is about? What is the meaning of the story?"

Anak-anak diminta mengisi kolom-kolom di bawahnya. Di kolom pertama menuliskan nama teman-teman mereka yang ikut belajar. Kolom kedua menuliskan perasaan teman-teman mereka terhadap cerita, dan kolom ketiga berisi pendapat teman mereka dan mereka sendiri mengenai arti cerita tersebut.

Diskusi pun berlangsung. Saya menanyakan pendapat mereka tentang cerita tersebut, Apa kira-kira arti cerita tersebut? Tidak semua anak menjawab, tapi yang seru ternyata jawaban anak-anak bervariasi.

Agus mengatakan ceritanya tentang hubungan ibu dan anak. Ketika anak membutuhkan sesuatu artinya dia selalu balik ke ibunya untuk meminta bantuan.

Saya pun menuliskan pendapat Agus dalam bahasa Inggris. Anak-anak menuliskannya kembali dalam tabel.
"The story is about the relationship of a mother and her children/child. When a child needs something, usually s/he goes back to her/his mother to ask for help.
Saya pun meminta anak-anak membaca kalimat bahasa Inggris tersebut.

Asep mengatakan cerita ini  tentang kasih sayang ibu yang tidak bersyarat.
Saya bantu menerjemahkan, "The story is about a mother's unconditional love."

Rijal punya pendapat yang berbeda.Menurutnya kisah tadi lebih berhubungan dengan alam. Cerita ini adalah tentangorang-orang yang egois dan rakus karena terus menerus 'meminta' dari alam tanpa 'memberi'. Mereka merusak alam tanpa peduli apa yang akan terjadi.

Saya pun menuliskan bahasa Inggrisnya, "It is about human beings who are selfish and greedy. They ruin nature without giving back to the nature. They do not care about the future. About what would happen in the future."

Rika merasa cerita tersebut adalah tentang orang-orang yang rela berkorban. Bukan hanya ibu yang rela berkorban tapi bisa juga guru atau siapapun yang bersedia berkorban untuk orang lain. Ada orang-orang yang memang lebih memikirkan orang lain daripada diri mereka sendiri.

Saya pun menulis, "It is about people who gives to others, who care about others even more than care about theirselves."

Saya sebenarnya punya pendapat lain. Tapi pendapat itu saya simpan sampai akhir diskusi. Tujuannya adalah agar anak-anak lebih merasa bebas mengeluarkan pendapatnya tanpa dipengaruhi pendapat saya. Menurut saya cerita itu menggambarkan bahwa kadang kita merasa lebih bahagia kalau punya semakin banyak (barang). Awalnya anak yang tumbuh dewasa tersebut minta apel untuk dijual agar bisa bersenang-senang. Ternyata dia belum bahagia, kembali lagi meminta ranting dan dahan untuk dijadikan rumah. Setelah itu ternyata masih belum bahagia lagi. Dia kembali, menebang batang pohon untuk membuat kapal untuk pergi berlayar jauh. Ketika kembali lagi ke pohon tersebut, anak tersebut telah tumbuh menjadi lebih tua. Dia tidak butuh apapun lagi selain sebuah tempat untuk duduk dan beristirahat. Dia duduk di old stump,potngan pohon tua tersebut Orang menyayanginya dan sesungguhnya disayangiya.

Vinda pun menambahkan, "Kebahagiaan itu sederhana ketika kita bersama orang-orang yang kita sayangi."

Saya pun menulis di papan tulis, "The story is about happiness. People sometimes think that 'to be happy' means 'you need more things'. However, happiness is actually when you are with the people you love. Happiness is simple."

Saya begitu senang dengan diskusi yang terjadi. Masing-masing anak, termasuk saya sendiri punya pendapat yang berbeda saat memaknai cerita. Membacanya saja, kita sudah bisa memetik pelajaran, tetapi saat mendiskusikannya pelajaran yang bisa kita petik lebih banyak Kita jadi lebih    kaya. Menggunakan karya sastra saat belajar bahasa, tidak hanya memperkaya anak dari sisi bahasa tapi juga memperkaya jiwa mereka. Itu bisa dilihat refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan di akhir kelas. Hasil refleksi anak-anak diantaranya :

"Saya bukan hanya belajar bahasa Inggris tapi juga belajar tentang kebijaksanaan yang bisa diambil dari cerita ini."
"Saya merasa senang, setelah membahas arti kata dalam cerita, saat membaca cerita kembali saya jadi lebih paham, apalagi dikasih lihat filmnya. Saya jadi lebih paham  ceritanya."
"Saya senang dengan ceritanya, ceritanya bagus. Kita bisa belajar tentang kehidupan dari ceritanya."

Comments

Popular posts from this blog

Membaca "The Present Takers", Sebuah Novel Tentang Bullying

Belajar Tentang Keliling Bangun Datar Memecahkan Masalah

Standar Konten dan Standar Proses (NCTM, 2000)