Saya menemukan buku " The Present Takers " karya Aidan Chambers di lemari buku adik saya. Tampaknya adik saya, yang kelahiran 1992, membaca buku tersebut saat dia remaja. Buku ini memang buku untuk remaja (atau malah pra-remaja). Sepertinya buku ini memang cocok dibaca oleh siswa usia 10 - 15 tahunan. Tentu, saya bukan remaja lagi, tapi saya penasaran membaca bukunya. Kenapa? Karena di bagian belakang buku ada keterangan bahwa ini bercerita tentang seorang anak yang mengalami bullying. Bullying adalah salah satu bentuk kekerasan di mana seorang anak menggunakan kekuasaannya untuk menekan anak yang lain baik secara verbal maupuk fisik. Bullying belakangan sering terjadi di beberapa sekolah, termasuk sekolah di Indonesia. Sebagai orang yang bergelut di dunia pendidikan, saya ingin tahu bagaiamana buku ini mengangkat cerita mengenai bullying. Mungkin ada yang bisa dipelajari. Cerita Tentang Lucy yang Di- Bully dan Guru yang Tidak Curiga Tokoh utama dalam buku ini bern
Sebuah sistem biasanya terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait satu sama lain. Salah satu contoh sistem yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah sistem tubuh manusia. Sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen, mulai dari berbagai sel, jaringan, dan organ tubuh. Semuanya terkait satu sama lain. Salah satu komponen dalam tubuh manusia misalnya adalah darah. Dan darah terkait komponen-komponen lainnya. Ketika seseorang kekurangan darah, akan ada bagian tubuh lain yang terkena efeknya. Memahami darah saja tidak cukup untuk memahami sistem secara keseluruhan. Perlu juga pemahaman akan komponen-komponen lain dan bagaimana komponen yang satu terkait satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh sistem adalah sistem tubuh manusia Sumber : http://www.cea1.com/anatomy-sistems/the-human-body-pictures-anatomy/ Manusia selalu dihadapkan oleh berbagai masalah. Banyak diantara masalah-masalah ini yang sebenarnya merupakan masalah yang sistemik misalnya mengenai p
“Apa saja yang dipelajari ketika belajar matematika (di sekolah)?” tanya seorang fasilitator pada suatu pelatihan guru. Seorang menjawab, “Menghitung.” “Belajar tentang bilangan dan bentuk-bentuk,” kata seorang guru yang lain. “Belajar aljabar, kalkulus, dan sebagainya.” Ketika mendengar kata ‘matematika’, beberapa guru tampaknya langsung ingat pada topik-topik matematika seperti bilangan dan geometri. Yang kadang terlupa adalah bahwa matematika juga sangat terkait dengan proses berpikir tertentu. Seseorang yang belajar matematika pada dasarnya juga belajar bernalar, memecahkan masalah, melakukan pemodelan, dan lain-lain. Di dalam buku Principles and Standards for School Mathematics (NCTM, 2000), standar mengenai pengajaran matematika di sekolah dibagi menjadi dua: (1) standar konten dan (2) standar proses. Standar konten menggambarkan konten-konten yang perlu diajarkan kepada siswa dari TK sampai SMA, yakni: bilangan dan operasinya, aljabar, geometri, pengukuran, ana
Comments
terus tersenyum ya...
-arfah-
ur cheeks are orange!!:)