Pengalaman Mengikuti Google Educator Examination
Saya beruntung dipertemukan dengan Pak Steven Sutantro. Beberapa tahun yang lalu, kami memang pernah berkenalan melalui forum pendidikan online (saya lupa apa). Kami juga pernah bertemu di temu darat IDCourserian (komunitas orang Indonesia yang mengambil kuliah online di Coursera.org).
Setahun terakhir, Pak Steven ternyata bekerja di sekolah Sampoerna Academy. Sekolah ini berada di bawah yayasan yang sama dengan kampus tempat saya bekerja, Sampoerna University.
Pak Steven adalah seorang google educator trainer. Kebetulan, saya punya kesempatan untuk mengikuti rangkaian training Google Educator yang diselenggarakan oleh kampus. Pak Steven menjadi fasilitator training ini. Sebenarnya rangkaian training itu adalah sebuah study group untuk persiapan mengikuti ujian Google Certified Educators.
Setiap Selasa, sejak 14 Februari 2017 sampai 14 Maret 2017, kami para dosen dan beberapa asisten dosen (mahasiswa) belajar mengenai cara belajar, mengajar, dan me-manage kelas atau sekolah menggunakan tools seperti gmail, google drive, google docs, google slides, google sheets, google forms, google drawings, google calendar, google site, dan google classroom.
Setiap sesi selalu seru. Saya ingat Pak Steven pernah mengajak kami peserta untuk berkolaborasi membuat presentasi menggunakan google slides tentang makanan favorit. Waktu membuat presentasinya sekitar 15 menit. Satu peserta, satu slide. Dalam waktu sekejap, ada sebuah presentasi bersama tentang berbagai jenis makanan, lengkap dengan gambarnya, tempat mendapatkannya, bahkan videonya. Lebih dari 10 jenis variasi. Itu bisa dijadikan bahan diskusi di kelas. Peserta juga belajar berkolaborasi sekaligus mengasah keterampilan komunikasi.
Tentu itu hanya contoh kegiatan. Peserta yang ikut pelatihan bisa menggunakan gagasan dasar itu untuk kegiatan lain di dalam kelas.
Ada berbagai kegiatan belajar seru lainnya. Namun, terus terang tidak semua tugas selalu kami kerjakan. Apalagi yang sifatnya PR. Misalnya, Pak Steven pernah meminta kami merapikan google site kami masing-masing, membaca review bahan, dan sebagainya. Seringkali PR ini tidak dikerjakan karena alasan 'sibuk'.
Tidak semua peserta memilih untuk mengambil ujian google pada April ini. Ada yang mau mengambilnya nanti, setelah benar-benar siap. Saya memilih untuk coba-coba saja ikut ujuan. Gagal pun tidak apa-apa. Kebetulan kampus membiayai untuk ikut ujian (10 USD/orang).
Belakangan saya baru ngeh bahwa semua bahan review dan latihan bisa dibaca dan dikerjakan menggunakan telepon genggam. Akhirnya, ketika saya sedang menunggu atau berada di perjalanan, misalnya di kereta, saya belajar untuk persiapan ujian. Lumayan banget!
Kemarin, Jumat, 7 April 2017 saya ikut ujian untuk menjadi Google Certified Educator Level 1. Yang diuji adalah pengetahuan mengenai bagaimana menggunakan berbagai perangkat google untuk belajar mengajar dan tentang digital citizenship. Selain itu keterampilan menggunakan berbagai perangkat tersebut untuk membuat presentasi, lesson plan, mengolah data (feedback atau nilai siswa), menuliskan hasil penelitian, dan sebagainya.
Saya tadinya tidak terlalu percaya diri. Ada juga rasa takut tidak lulus. Tapi hajar saja deh! Eh dan ternyata eh ternyata, saya dinyatakan lulus. Alhamdulillah.
Memang tidak semua peserta lulus, tapi yang menarik, ujian ini dirancang sedemikian rupa sehingga setelah ujian pun kita pasti punya keterampilan baru. Ujian boleh membuka google (meskipun waktunya terbatas). Jadi, desain ujian ini kayak 'open book' begitu. Setelah ujian saya belajar begitu banyak tips dan trik menggunakan teknologi untuk belajar, mengajar, dan manajemen. Jadi, ujian ini selain untuk menguji hasil belajar (assessment of learning), juga merupakan alat untuk belajar (assessment for learning and assessment as learning). Seru deh!
Comments