Menghadapi Cermin Sosial
Saya belajar istilah “cermin sosial” sekitar 6 tahun yang lalu, di workshop “Visi Misi Pribadi” yang diselenggarakan oleh Kuncup Padang Ilalang (KAIL) . Saya mendefinisikan cermin sosial sebagai harapan-harapan orang lain terhadap kita yang kadang (atau seringkali) tidak selalu sesuai dengan nilai yang kita pegang, termasuk mengenai pekerjaan kita, gaya hidup kita, pakaian kita, apa yang kita makan dan sebagainya. Nilai di sini berarti hal-hal yang kita pegang untuk menjalani kehidupan dan sifatnya mendasar. Ketika kita melihat cermin, kita melihat refleksi diri kita. Ketika kita melihat cermin sosial, kita melihat refleksi diri kita yang dipengaruhi oleh pandangan orang lain terhadap kita, meskipun itu belum tentu menggambarkan diri kita yang sesungguhnya. Tidak semua nilai yang ada di masyarakan sesuai dengan nilai yang kita pegang. Dalam buku South of The Border , West of The Sun ada cerita mengenai seseorang bernama Hajime yang diajak oleh ayah iparnya untuk berbisnis bersa