Pak Sumardianta dan Saya (Bagian 3)
Berkolaborasi menulis buku "Mendidik Pemenang Bukan Pecundang" bersama Pak Sumar berarti bahwa saya punya lebih banyak kesempatan ketemu Pak Sumar dan mengenal banyak orang baru. Kini, setiap ke Jogjakarta, saya selalu mengabari Pak Sumar. Ketika Pak Sumar tidak sibuk, dia dan istrinya (juga anaknya) akan menemui saya di Jogjakarta dan mengajak saya berjalan-jalan. Pernah saya diajak menemani Pak Sumardianta dan istrinya pergi kondangan, ke pernikahan anak seorang seniman di kaki gunung Merapi, di dusun Juwiran, Klaten. Saya melihat misa pernikahan yang dipimpin oleh Romo Sindhunata (yang sempat diperkenalkan kepada saya juga). Acaranya di semacam lereng gunung. Begitu banyak warga berkumpul di sana, duduk di atas kursi-kursi yang ditaruh di atas tanah, mengenakan pakaian tradisional, berarak-arak, dan membawa beragam seserahan. Sebuah upacara adat yang sangat menarik dan tidak pernah saya temui di kota besar. Saya juga punya kesempatan berkenalan dengan banyak orang baru. S...