Belajar tentang Pendidikan Guru di Tahun 1950-an dari Ibu Mertua
Lebaran ini, saya dan suami pulang ke kampung halaman suami di Biaro, Sumatera Barat untuk mengunjungi ibu mertua yang sudah 80-an tahun. Ibu mertua dulu bekerja sebagai guru. Penasaran ingin tahu bagaimana beliau belajar menjadi guru, suatu malam, saya mewawancarainya. Hasil wawancara itu memungkinkan saya belajar sedikit tentang konteks pendidikan guru di tahun 50-an. Begini cerita yang saya dapatkan. Pendidikan guru yang ibu mertua saya dapatkan adalah kursus guru bantu. Di zaman itu, di Sumatra Tengah (sekarang Sumatera Barat, Riau, dan Jambi) kekurangan guru. Di sekolah, satu guru bisa memegang 3 kelas sekaligus. Kekurangan guru juga tampaknya terjadi di daerah lain di Indonesia. Jadi, ada beberapa program yang dijalankan pemerintah (waktu itu di bawah pimpinan Soekarno) yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah guru, diantaranya program-program pendidikan berikut: Untuk mempersiapkan guru Sekolah Dasar / SD berupa SMP (3 tahun) + Kursus Guru Bantu / KGB (1 tahun)