Posts

Showing posts from May, 2019

Refleksi Pengalaman (Guru) Belajar Matematika

Image
Sumber Gambar:  https://www.wikihow.com/Write-a-Personal-Essay   Salah satu pertanyaan yang biasa diajukan kepada guru-guru peserta lokakarya Gernas Tastaka adalah: “Bagaimana pengalaman bapak / ibu belajar matematika ketika sekolah dulu?” “Apa pengalaman yang paling tidak menyenangkan yang pernah bapak / ibu alami terkait belajar matematika?” “Apa pengalaman bapak / ibu yang paling menyenangkan terkait belajar matematika?” “Dari skala 1 sampai 10, seberapa percaya dirikah bapak / ibu dalam mengajar matematika untuk tingkat SD? “ Di bawah, adalah beberapa contoh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas: Kasus 1 Ketika sekolah dulu, saya sangat membenci matematika. Guru saya dulu galak sekali. Kalau siswa tidak bisa mengerjakan soal matematika, malah dimarahin. Jadinya, semakin takut. Sulit bagi saya untuk mengingat pengalaman yang menyenangkan terkait matematika. Tingkat percaya diri saya untuk mengajar matematika, di level SD, adalah 5 dari skala 10.  

Mengikuti Pelajaran Matematika atau Belajar Bermatematika?

Image
Saat pelajaran matematika berlangsung, guru meminta siswa menyalin beberapa nomor soal pilihan ganda di buku catatan. Semua soal diambil dari buku Lembar Kerja Siswa (LKS). Setelahnya, siswa diminta memberi silang pada jawaban yang dianggap benar.  Waktu di kelas habis untuk menyalin soal. Siswa menjawab soal-soal matematika tanpa perlu berargumen mengapa mereka menganggap jawaban mereka benar.  “Kenapa jawabannya seperti itu?”, “Bagaimana caranya kamu sampai pada kesimpulan seperti itu?”, “Adakah cara lain untuk menyelesaikan soal ini?”, “Mana cara yang lebih efisien?”,   “Kenapa?”, bukalah pertanyaan-pertanyaan yang biasa didengar siswa di dalam kelas.  Di kelas yang lain, siswa-siswa kelas satu, yang belum semuanya lancar memegang pensil sedang mengikuti pelajaran mengenai nilai tempat ( place value ). Guru memberikan siswa soal seperti berikut: “146 dibaca ……”.  Siswa diharapkan menuliskan: “seratus empat puluh enam”.  Ada sembilan soal lain yang serupa yakn

Selamat Hari Pendidikan Sesama Anggota Mailing-list Pendidikan!

Sebelum adanta WhatsApp, Instagram, dan Facebook, cara teman-teman dan saya bertukar gagasan tentang pendidikan adalah melalui mailing-list. Ada tiga mailing-list yang dulu aktif saya ikuti, ketiganya saya ikuti sejak masih mahasiswa. Mailing-list tersebut adalah Center for Betterment of Education (CFBE), sd-islam, dan Klub Guru Indonesia (KGI) yang merupakan cikal bakalnya IGI. Saya juga mengikuti mailing-list sains tapi lebih sebagai anggota pasif. Semual mailing-list tersebut membahas isu-isu pendidikan, meskipun kenyataannya kadang juga membahas berbagai isu lainnya (termasuk politik dan agama). Cara bekerja mailing-list ada kemiripannya dengan Whats-App Group. Sekali kirim email, langsung bisa dibaca oleh banyak orang. Di mailing-list kami sesama anggota berbagi tulisan, berdebat, dan berbagi bermacam-macam artikel. Siapa sangka keaktifan menulis di mailing-list memugkinkan saya punya begitu banyak pengalaman. Proses debat yang terus menerus membuat saya belajar untuk mengemuk