Posts

Showing posts from October, 2008

Pendidikan Seni

Iseng-iseng membuka kembali posting http://pendidikan-alternatif.blogspot.com/search?updated-max=2008-09-19T15%3A00%3A00%2B07%3A00&max-results=1 yang dibuat oleh seorang teman dipendidikan alternatif. Jadi pengen ngomongin betapa pentingnya pendidikan seni di sini. Saya dulu pernah mendampingi seorang anak yang bandelnya ampuun dhe... Kalau ngamuk bisa ngelempar gunting. Kalau marah ngedorong temennya. Kalau iseng nyemplungin diri ke got (sampai hitam semua). Weleh..weleh.. Tapi anak ini cerdas luar biasa. Untungnya anak ini terakses dengan komunitas Taboo. Sama saya, dia saya dampingi belajar matematika, tetapi dengan Om Rahmat Jabaril, anak ini didampingi untuk belajar seni dan teater. Dan yang dua terakhir ini yang paling penting dalam pembentukan karakternya. Dia jadi bisa mengeluarkan emosinya melalui seni. Gambar-gambarnya diwarnai dengan berani dan kereng (mentereng). Dia pun bangga sekali bisa bermain teater . Bandel? Masih lah yah.. Tapi emosinya lebih terkontrol. Konsentr

Kenapa saya suka sekali mengoreksi buku teks?

Pendidikan tentunya menyangkut banyak aspek. menurur saya pendidikan bisa berlangsung di 3 tempat utama. - Di sekolah (yang biasa di kenal dengan pendidikan formal) - Di rumah - Dan di lingkungan (masyarakat) Semuanya ini menurut saya saling mendukung. Sekolah tentunya memiliki keterbatasan. tidak semua anak beruntung bisa masuk ke sekolah yang bagus kualitasnya. Di rumah pun begitu. Banyak anak-anak yang tak punya keluarga, atau tidak punya keluarga ideal. Sama halnya dengan lingkungan. Oleh karena sebab itu, segala kegiatan yang mendukung proses belajar di sekolah, rumah, maupun lingkungan bisa saling melengkapi satu sama lain. Dan menurut saya, tidak ada salahnya meningkatkan kualitas ketiganya sesuai dengan kemampuan kita dan kecocokan kita masing-masing. Kebetulan saya memang cukup tertarik dengan pendidikan formal. Saya memang lama terlibat dengan pendidikan melalui mengajar Fisika, Matematika dan terkadang Bahasa Inggris, dan saya juga punya akses terhadap beberapa buku teks yan

BSE (Buku Sekolah Elektronik)1

Ini saya yang ngawur atau apa yah? November seharusnya bukan ditulis Nopember kan? Saya baru mendownload BSE (Matematik) untuk siswa SD kelas 1. Di halaman 55, ada pembahasan mengenai bulan (dan angkanya) Seperti ini: 1 Januari 2 Pebruari --> Harusnya Februari kan? 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 Nopember --> Harusnya November kan? 12 Desember Saya tahu dalam beberapa bahasa F bisa berubah menjadi P dan P bisa berubah menjadi F, tetapi bukankah dalam buku pelajaran sekolah yang disebarluaskan ke seluruh Indonesia seharusnya menggunakan bahasa yang baku? Sangat sederhana memang. Masalahnya saat hal sepertti ini diajarkan pada anak SD kelas 1 yang masih belajar sesuatu yang sangat mendasar (dan dia percaya), kesalahan berulang ketika dia nanti di kelas yang lebih tinggi.