Posts

Showing posts from February, 2016

Belajar dari Rekan Sejawat, Belajar dari (Mantan) Mahasiswa

Image
Mengajar di Fakultas Pendidikan, berarti mengajar calon-calon guru. Ketika mereka, sebagian besar dari mahasiswa saya bekerja sebagai guru.  Kampus tempat saya mengajar baru meluluskan tiga angkatan. Maklum, memang kampus baru. Dan, hampir semua bergelut di bidang pendidikan, entah sebagai pengajar di kelas, fasilitator di lembaga pelatihan, staf di perguruan tingggi, pelatih di industri dan banyak lagi. Setiap kali saya bertemu mereka, saya luar biasa kagum. Apalagi, ketika saya melihat mereka tumbuh menjadi pendidik yang bukan hanya terampil, tetapi juga berdedikasi. Di bawah ini adalah kisah mengenai apa yang saya pelajari dari (mantan) mahasiswa saya, khususnya setelah mereka menjadi rekan sejawat, sesama 'guru'. Belajar dari Memaksimalkan Aplikasi Desmos dari (mantan) Mahasiswa Dulu, ketika di kampus, mahasiswa saya belajar memanfaatkan  Geogebra  untuk mengajar Geometri. Namun, sekarang kalau saa mengajar topik-topik matematika yang berhubungan dengan Geometri, s

"Guiding Questions untuk Filosofi Mengajar (Pribadi)

Kemarin saya bercerita bahwa saya mau mulai belajar membuat "digital teaching portfolio". Saya sudah mulai menyiapkan blog untuk itu ( http://mahkotalimateachingportfolio.blogspot.co.id /)  tapi belum banyak diisi. Salah satu sub bagian dalam "digital teaching portfolio" yang mau saya buat adalah mengenai "filosofi mengajar pribadi" atau dikenal dengan "(personal) teaching philosophy". Ketika mau menulis mengenai "filosofi mengajar pribadi" saya bingung, mulainya dari mana. Jadi saya coba googing mengenai pertanyaan-pertanyaan yang bisa menjadi panduan (guiding questions) ketika menuliskan filosofi mengajar pribadi. Guiding questions tersebut saya dapatkan dari website ini : http://www.facultyfocus.com/…/six-questions-will-bring-tea…/   Siapa tahu ada yang mau belajar juga. :) 

Ingin mulai belajar bikin portfolio (lagi)

Di kongres IGI yang lalu, saya sempat ngobrol dengan seorang teman mengenai portofolio guru. Menurut saya, membuat portofolio sebenarnya bisa jadi cara bagus untuk pengembangan profesi guru. Tentu saja portofolionya bukan hanya portofolio asal-asalan yang berisi kumpulan sertifikat seminar ini seminar itu. Tujuan membuat portfolio juga tidak harus sekadar untuk kebutuhan sertifikasi (seperti tren yang terjadi beberapa tahun yang lalu) Sebenarnya 5 tahun yang lalu saya pernah membuat portofolio. Kebetulan saya mengikuti workshop yang memang mensyaratkan kami, para peserta, untuk membuat portofolio. Setelah workshop, saya mulai mendokumentasikan lesson plan, foto kegiatan, hasil refleksi atas pembelajaran, hasil (observasi) dan masukan dari rekan sejawat dan atasan, contoh rubrik penilaian dan jawaban siswa.Semuanya dikumpulkan dalam satu file holder (yang sayangnya sudah hilang). Tapi, waktu itu saya membuat portfolio karena keharusan, bukan kesadaran sendiri. Setelah itu, belum saya

The Future of Education : Journal Reflection 2 During your own education, how has your "intelligence" been assessed?

When I was little, both of my parents believed that I was smart and intelligent. Although I am a Muslim, my (second) middle name is “Sarasvati” which is the Hindu Goddess of knowledge and arts. My father gave me that name, hoping that I would grow up into an intelligent person who loves learning. Both of my parents read books to me everyday. At the age of three I was already able to read. I was known as a child who was extremely active. I never stopped moving or talking or doing something. I was also a curious child and loved to pose questions to the people around me. I guess, when I was little, adults considered me as an intelligent little girl. However, things changed when I was in school. In school, I never felt intelligent. During my school days, students were ranked based on their performance in class. In my elementary school there were about 40 students in a class. Students that was the highest performer will be ranked the 1st. Then, there is students that ranked the 2nd, the