Posts

Showing posts from January, 2015

Menonton "The Teacher's Diary" dan Renungan Tentang Kekuatan Tulisan Seorang Guru

Image
Semalam saya nonton film " The Teacher's Diary ", atau dalam bahasa aslinya (bahasa Thai) berjudul "Khid Thueng Withaya", karya Nithiwat Tharaton. Kalau penasaran, trailernya bisa dilihat di : Dalam beberapa aspek, film ini seperti kisah cinta yang cliche . Ada guru perempuan muda cantik bernama Ibu Ann yang mengajar di "sekolah kapal", di sebuah daerah terpencil, jauh  dari kota. Namun dia selalu galau  memilih antara harus kembali ke kota, menikah dengan calon suaminya yang memintanya mengajar di sebuah sekolah besar di kota. Sekolah tempat Bu Ann mengajar merupakan sekolah kecil di atas kapal, di pinggir laut, dan hanya memiliki tujuh orang siswa. Meski calon suami Bu Ann adalah sesama guru, dia tidak memahami kenapa Bu Ann masih mau mengajar di sana. Untuk apa mengajar di tempat yang sulit diakses dan hanya memiliki tujuh orang siswa?  Saat Bu Ann sempat memutuskan untuk kembali ke kota dan (hampir) menikah dengan pasangannya (yang ternyata p

Belajar di Coursera (1)

Menyelesaikan kelas di Coursera (  https://coursera.org ) memang butuh disiplin tinggi. Di tengah kesibukan ini itu, setidaknya setiap minggu kita harus menyediakan waktu untuk mendengarkan kuliah, mengerjakan tugas dan kuis. Berbeda dengan teman saya, Ibu Amelia Kesuma, guru inspiratif dari Salatiga (lihat :  http://www.ameliasari.com/2012/09/saya-keranjingan-belajar-di-coursera.html  ) , saya belum pernah menamatkan satu pun kelas di coursera. Waktu awal tahu tentang coursera, saya mendaftar 3 kelas sekaligus. Maruk? Iya! Tamat? Ngak! Bahkan untuk masing-masing kelas saya hanya sekali saja melihat video pembelajaran. Ngerjain tugas ngak, apalagi ikut kuis. Payah banget deh! Daripada rakus seperti sebelumnya tapi tidak ada kemajuan , akhirnya saya memilih mengambil satu kelas dalam waktu tertentu. Tapi itu pun tak pernah saya tamatkan, meskipun dibandingkan sebelumnya, saya jadi lebih banyak menonton video pembelajaran, membaca, dan pernah sesekali mengerjakan tugas dan kuis

Bertemu Icha di Selasar Sunaryo

Image
Sabtu, 17 Januari 2015 beberapa keluarga saya berkumpul di Bandung karena sepupu saya akan melamar seorang perempuan Bandung keesokan harinya. Kami ke Bandung dalam rangka menghadiri upacara lamaran tersebut. Sabtu sore, kami tak begitu banyak kerjaan. Sepupu saya Hanny dan ibunya, Bule Dian ingin jalan-jalan ke museum. Karena kami menginap di sekitar Dago atas, jadi salah satu museum terdekat yakni Selasar Sunaryo (lihat: http://www.selasarsunaryo.com/ ). Kami pun pergi ke sana. Saat masuk ke Selasar Sunaryo,  saya bercerita pada Hanny, "Saat krisis moneter tahun 1998, sebagai ekspresi kritik Sunaryo terhadap kondisi Indonesia di masa tersebut, semua karya-karya Sunaryo dibungkus dengan kain hitam. Semacam ekspresi duka terhadap kondisi Indonesia saat itu. Sekarang sudah ada beberapa karya yang tidak dibungkus dengan kain hitam." Tak lama kemudian saya mendengar seseorang memanggilku, "Kakak! Apa kabar?" Ternyata yang memanggilku adalah Icha.  Icha dulu su

Tentang Membacakan Cerita di Rumah Mentari

Image
Saya biasanya jarang datang ke Rumah Mentari di hari Minggu pagi. Biasanya saya datang, di hari Sabtu, itu pun dua minggu sekali. Di hari Sabtu, ada kelas bahasa Inggris untuk siswa SMP dan SMA. Saya biasanya suka menyempatkan mengajar di kelas tersebut. Kak  Arfah, Kak Anug, ataupun Kak Angga juga kadang mengajar di kelas tersebut. Anak-anak di Rumah Mentari Sumber gambar : Larasati Putri Purwono Pada hari Minggu kebanyakan  anak yang datang ke Rumah Mentari adalah siswa SD, ada juga yang TK. Yang datang biasanya 20 anak, tapi kadang bahkan bisa lebih dari 50. Kini, kakak-kakak yang bertanggung jawab mengatur kegiatan di hari Minggu adalah Kak Hipna dan Kak Santi. Kak Hipna adalah siswa Rumah Mentari yang kini telah  menjadi pengjar di Rumah Mentari. Hipna telah bergabung di Rumah Mentari sejak awal Rumah Mentari didirikan,  tahun 2007. Waktu itu usia Hipna sekitar 15 tahun.Bersama dengan Sri Mulyani, Sri Astuti, Dendi, dan Siti, Hipna belajar di Mentari untuk mempersiapkan

Belajar dari Rakhmi Ramdhani

Kemarin, iseng saya kontak sahabat saya, Rakhmi Ramdhani untuk ketemuan. Kami tinggal tidak terlalu berjauhan (Rakhmi di Kalibata, saya di Tebet) tapi belakangan ini agak jarang bertemu. Ketemu kemarin, sekadar untuk catch up  tentang perkembangan terbaru. Rakhmi adalah salah satu teman yang penting dalam perkembangan karir saya. Sekitar tahun 2011, sahabat saya Imoth, menceritakan bahwa Rakhmi sedang mencari orang yang mau membantunya mengajar privat, khususnya untuk bidang Matematika dan Fisika. Saat itu Rakhmi sedang kebanjiran panggilan mengajar privat. Rakhmi lebih banyak mengajar Biologi, meskipun kadang murid privatnya juga memintanya mengajarinya hal-hal lain seperti matematika dan sejarah. Sebelumnya, Rakhmi sempat bekerja di sebuah bimbingan belajar yang juga memproduksi video-video pembelajaran . Setelahnya, Rakhmi menjadi guru Biologi di sebuah SMP dan di sekitar 2011 banyak mengajar privat. Saya pun menawarkan diri untuk jadi guru privat. Lumayan kan untuk pengha